Cegah terkena Multiple Sclerosis lewat cara ini

20 Oktober 2017 18:06 WIB
Cegah terkena Multiple Sclerosis lewat cara ini
Seorang pengguna rokok elektronik (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Lebih dari 50 persen penyandang terganggu penglihatannya, dari pandangannya kabur, sampai menghilang, gangguan keseimbangan dan memburuk pada kondisi panas. Pasien tidak suka panas, mandi air terlalu panas, penglihatan suka dirasa menurun

Jakarta (ANTARA News) - Risiko terkena Multiple Sclerosis (MS) atau gangguan sistem imum-- kondisi saat sel imun tubuh yang menyerang organ-organ tubuh, bisa Anda kurangi, salah satunya dengan memastikan asupan vitamin D yang cukup. 

"Ketika diteliti penyandang MS, kadar vitamin D dalam tubuhnya rendah di bawah normal," ujar Spesialis saraf dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM, Dr Riwanti Estiasari, Sp.S(K) di Jakarta, Jumat. 

Selain itu, menerapkan hidup sehat salah satunya menghindari kebiasaan merokok juga bisa menjadi upaya lainnya demi meminimalkan terkena MS. 

"Jaga kesehatan, istirahat cukup, makan bernutrisi, hindari stres," kata Riwanti. 

Sejumlah gejala yang bisa menjadi pertanda seseorang menyandang MS antara lain mudah lelah, terganggu penglihatannya, bermasalah dalam keseimbangan sehingga terkadang bermasalah saat berjalan, mudah kebas atau kram dan bermasalah saat berpikir. 

"Lebih dari 50 persen penyandang terganggu penglihatannya, dari pandangannya kabur, sampai menghilang, gangguan keseimbangan dan memburuk pada kondisi panas. Pasien tidak suka panas, mandi air terlalu panas, penglihatan suka dirasa menurun," papar Riwanti. 

Hanya saja, seseorang tak bisa langsung didiagnosis menyandang MS hanya berkaca pada gejala yang disebutkan di atas. Dokter harus melakukan sejumlah pemeriksaan dulu untuk memastikannya. 

Kendati tak begitu populer, di Indonesia nyatanya ada yang terkena MS, salah satunya Kanya Puspokusumo yang sudah menyandang MS sejak tahun 1997. 

Saat ini belum ada obat atau terapi yang bisa menyembuhkan MS.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017