"Kami akan bekerja sama dengan Perhutani melalui lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) untuk mengembangkan kopi di kawasan hutan di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prahu," katanya di Temanggung, Jumat.
Ia mengatakan hal tersebut usai membuka Festival Kopi Temanggung di halaman Gedung Pemuda Temanggung.
Ia menuturkan rencana pengembangan tanaman kopi arabika tersebut seluas 7.000 hektare dan akan dilaksanakan secara bertahap.
Ia mencontohkan di Desa Tuksari seluas 48 hektare dan Desa Petarangan seluas 45 hektare.
Ia mengatakan hutan produksi tersebut terletak di atas desa, pemanfaatan lahan hutan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mereka yang belum mempunyai lahan bisa menanam kopi sehingga mempunyai penghasilan dan akan meningkatkan perekonomian desa.
"Selama ini permintaan kopi arabika tinggi, karena kopi arabika Temanggung bagus, namun produksinya kurang," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, Masrik Amin menyebutkan luas areal tanaman kopi arabika di Kabupaten Temanggung sekitar 1.800 hektare dan tanaman kopi robusta mencapai 11.000 hektare.
Menurut dia produktivitas kopi rata-rata lima ton per hektare.
"Permintaan kopi arabika tinggi, namun luas lahannya terbatas sehingga produksinya kurang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menambah luasan lahan bekerja sama dengan Perhutani," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017