Para santriwan dan santriwati bergembira berkonvoi menggunakan kendaraan mini bus, sepeda motor bahkan kendaraan bak terbuka dan truk. Ada yang membawa alat-alat musik rebana sambil melantunkan nyanyian keislaman oleh para santri secara bersama-sama.
Acara yang dipusatkan di pusat kota Garut itu dihadiri para kiai, ulama dan tokoh-tokoh masyarakat serta unsur pimpinan daerah setempat.
Selain konvoi digelar juga kegiatan lomba bedug, serta orasi dari ulama tentang ajakan kebaikan untuk membangun bangsa Indonesia lebih baik lagi.
Ulama dari Pondok Pesantren Majalaya, Kabupaten Bandung, Umar bin Husein dalam orasinya di atas panggung mengajak para santri untuk memperjuangkan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Dalam memperjuangkan NKRI bukan basa-basi," katanya.
Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Garut, Rd Amin Muhyidin Maulani, mengatakan, ribuan santri yang hadir itu mengikuti upacara, kemudian tabligh akbar, lalu bazar amal, dan sholawat nariyyah untuk keselamatan bangsa.
"Program ini sebagai upaya kami untuk menyantrikan masyarakat dan memasyarakatkan santri," katanya.
Ia berharap, makna santri tidak menjadi pudar di kalangan masyarakat umum dan menjadi semangat untuk menjaga kebersamaan.
"Apapun ormasnya, dimana pun ia berada, selama mencintai ulama, itu santri," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017