Jakarta (ANTARA News) - Jangan remehkan skoliosis karena kondisi ini bisa menghilangkan nyawa Anda, ungkap spesialis bedah ortopedi dan konsultan tulang belakang dari RS Pondok Indah, dr Didik Librianto, SpOT.
"Derajat 140 derajat bisa menyebabkan seseorang meninggal karena paru-paru kecil sebelah, jantungnya terganggu. Pasien sesak, napas susah, karena rongga paru menyempit sebelah," ujar dia, di Jakarta, Rabu.
Oleh karena itu, dia menilai perlunya deteksi dini skoliosis agar setidaknya jika ada indikasi kondisi itu namun derajatnya tak besar.
Skoliosis atau kondisi bengkoknya tulang belakang ke arah samping bisa dialami anak usia 0-2 tahun hingga dewasa (di atas 19 tahun). Umumnya terjadi pada remaja, namun penyebab pastinya belum bisa ditentukan.
Salah satu penyebab yang patut diwaspadai adalah posisi duduk miring.
Derajat tulang yang bengkok biasanya tidak akan bertambah saat penderita berusia di atas 18 tahun, karena tulang tak lagi mengalami pertumbuhan.
Lalu, untuk mengurangi rasa nyeri yang biasanya muncul jika derajatnya sudah besar misalnya di atas 30 derajat, Didik menyarankan penderita melakukan olahraga rutin.
"Olahraga apa saja boleh. Sit up, nge-gym, renang, filates. Tetapi yang sifatnya streching bagus, supaya otot punggung bisa lebih rileks," kata dia.
Selain itu, penggunaan brace dan tindakan operasi bisa menjadi pilihan mengurangi derajat keparah skoliosis. Umumnya operasi dilakukan jika derajat skoliosis sekitar 100 derajat dan lebih.
Pewarta: Lia Santosa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017