• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah targetkan panjang rel kereta Sulsel mencapai 40 km

Pemerintah targetkan panjang rel kereta Sulsel mencapai 40 km

27 Oktober 2017 17:26 WIB
Pemerintah targetkan panjang rel kereta Sulsel mencapai 40 km
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (ANTARA /Aprillio Akbar)
Makassar (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan panjang rel kereta api yang melintasi beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan, mencapai hingga 40 kilo meter hingga 2018.

"Untuk (progres pembangunan rel) kereta api ada dua dan untuk tahap pertama kita akan selesaikan hingga 40 kilo meter sampai 2018," katanya setelah mengikuti dialog trasportasi bertajuk Konektivitas Sulawesi Selatan dan Indonesia Bagian Timur di Universitas Hasanuddin Makassar, Jumat.

Sementara untuk tahap kedua terkait progres rel kereta api Sulsel, kata dia, yakni pemerintah melalui kemenhub diharapkan bisa merampungkan hingga sepanjang 100 kilo meter pada 2020 mendatang.

Ia menjelaskan, dengan keberadaan proyek tersebut, maka pemerintah sudah punya satu model kereta api yang dikerjakan oleh swasta. Hal ini juga dinilai bisa menjadi contoh untuk daerah lain agar tidak lagi bergantung pada APBN untuk proyek perkereta-apian.

"Dengan kekuatan ekonomi dari transportasi kereta api itu sendiri, oleh restu pemerintah tentunya akan terus dikembangkan agar bisa menjadi jalur kereta trans Sulawesi," ujarnya.

Untuk saat ini, rel kereta api yang direncanakan melintasi Kota Parepare, Kabupaten Barru, Pangkep, Kabupaten Maros hingga Makassar itu baru mencapai 16 kilo meter sejak mulai pengerjaanya pada 2014 lalu.

Pada pengerjaan yang mulai pada 2014 hingga 2014, telah mencapai 12 kilometer. Selanjutnya bertambah empat kilometer saja selama kurang lebih dua tahun terakhir.

Kondisi inilah yang membuat pemerintah pusat begitu fokus untuk memantau peningkatan kinerja proyek kereta api tersebut.

"Untuk saat ini, rel kereta api mencapai 16 kilo meter dan kita targetkan bisa mencapai 40 kilometer pada 2018," katanya.

Pewarta: Abd Kadir
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017