• Beranda
  • Berita
  • Lewis Hamilton di antara legenda-legenda Formula 1

Lewis Hamilton di antara legenda-legenda Formula 1

30 Oktober 2017 10:07 WIB
Lewis Hamilton di antara legenda-legenda Formula 1
Lewis Hamilton (Reuters)
Mexico City (ANTARA News) - Gelar juara Formula Satu yang keempat Lewis Hamilton telah mengangkat pebalap asal Inggris itu ke level lebih tinggi, yakni menjadi legenda yang kini dianggap sebagai pebalap paling berhasil dari sebuah negara yang selama ini banyak menciptakan juara dunia.

Segala bukti menunjukkan bahwa pebalap Mercedes masih punya kesempatan lebih banyak lagi.

Hamilton, salah seorang dari empat orang yang paling sedikit telah empat kali menjadi juara dunia dan sekaligus satu-satunya orang Inggris yang mencetak prestasi itu, mungkin cuma memutar apa yang akhirnya dapat dia capai bersama tim yang telah memenangkan juara konstruktor empat kali berturut-turut.

Dia mencatat rekor luar biasa 72 kali berturut-turut pada pole position dan 117 kali berturut-turut dalam barisan start depan. Pebalap berusia 32 tahun itu kini nyaris menyamai pencapaian juara dunia tujuh kali Michael Schumacher pada 1991.

"Lewis adalah salah satu legenda dalam olah raga ini. Dan karirnya masih belum berakhir. Dia akan menyeruak menjadi salah satu pebalap terbesar sepanjang masa," kata mantan kepala teknik Mercedes Paddy Lowe, yang kini mengabdi untuk Williams.

Bintang Formula Satu yang paling terang dan paling laku jual yang telah membawa balapan ini ke audiens baru dengan jutaan follower di media sosial tersebut sudah melampaui pencapaian rekan senegaranya juara dunia 1992 Nigel Mansell.

Jackie Stewart, yang selama empat dekadet menjadi pebalap Inggris satu-satunya yang tiga kali juara dunia dan disamai Hamilton pada 2015, kini menjadi satu-satunya pebalap Skotlandia yang paling sukses.

Mendiang Ayrton Senna dari Brasil yang menjadi idola Hamilton sewaktu masa kecil dan menjadi rujukannya, juga kini berada di bawah Hamilton.

"Yang telah dilakukan Lewis dan Mercedes itu hebat sekali," kata Stewart kepada Reuters. "Dia sungguh pantas untuk kembali menjadi juara dunia."

Mungkin tidak semua orang menyenangi penyuka tato dan perhiasaan itu , tetapi penampilannya sudah menjadi gaya hidup untuk banyak orang.

"Dia sudah menjadi salah satu pebalap paling hebat sepanjang masa," kata rekan sebangsanya yang juara dunia edisi 1996 Damon Hill kepada Reuters. "Tak perlu dipertanyakan lagi. Bakatnya memang memukau."

"Kadang Anda melihat satu hal dan Anda mengira saya belum melihat hal ini sebelumnya. Saya belum pernah menyaksikan kontrol, gaya dan kepercayaan diri seperti ini. Dan saya kira dia kini sedang melengkapi dirinya. Saat dia lagi bagus, dia menjadi tak terlihat."



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017