Arifin Putra ingin masyarakat peduli duyung

2 November 2017 18:35 WIB
Arifin Putra ingin masyarakat peduli duyung
Dokumentasi sejumlah anak berdiri di sekitar bangkai duyung (Dugong dugon) yang terdampar di pesisir pantai, kemudian ditarik ke atas dermaga Pelabuhan Rakyat Mamokeng, Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Senin (10/7/2017). Menurut Sheyka dari Dugong and Seagrass Conservation Project, pihaknya sementara mendata kejadian terdamparnya jenis mamalia laut yang dilindungi ini. Pad 2017 ditemukan lebih dari 20 kasus digong terdampar pada berbagai tempat di Indonesia. (ANTARA FOTO/Embong Salampessy)
Jakarta (ANTARA News) - Aktor Indonesia, Arifin Putra, menginginkan masyarakat peduli dengan dugong dan lamun atau rumput yang tumbuh di laut yang menjadi makanan bagi  dugong alias duyung (Dugong dugon)

Saat ini duyung masih diburu hidup-hidup dan dagingnya dikonsumsi, padahal hewan mamalia laut ini telah dilindungi pemerintah lewat Peraturan Pemerintah Nomor 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

"Kalau kita datang ke tempat wisata jangan banyak-banyak membawa plastik, beli makanan di tempat yang kita kunjungi. Kalau kita tidak membawa banyak plastik maka kita tidak menghasilkan banyak sampah plastik," kata Arifin saat ikut menanam lamun di Pulau Pari, Jakarta, Selasa.

Pria yang baru dinobatkan sebagai Duta Dugong untuk Kampanye Konservasi Dugong dan Lamun Indonesia itu juga meminta masyarakat tidak mengambil air mata dugong dan tidak membili bahan-bahan dari dugong.

Dia pun meminta masyarakat untuk tidak menghancurkan lamun yang menjadi makanan dan tempat hidup beberapa jenis ikan di laut.

"Lamun adalah rumah untuk para ikan dan makanan bagi dugong, kita tidak boleh menghancurkan rumah keluarga kita sendiri, kita harus menjaga itu," kata Arifin yang lahir 1 Mei 1987.

Semua makhluk di dunia adalah keluarga. Sebagai anggota keluarga yang sedang khawatir dengan keadaan bumi, dia harus melakukan intervensi.

"Kita semua punya satu ibu, yaitu bumi. Saat ini bumi kita sedang kelelahan, sedang memiliki masalah, salah satu masalahnya adalah dugong dan lamun. Maka, aku di sini untuk menggaungkan usaha konvservasi dugong dan lamun," kata aktor yang pernah bermain di film The Raid 2.

Menurut data dari sebanyak 1.507 km2 luas padang lamun di Indonesia, hanya lima persen tergolong sehat, 80 persen kurang sehat dan 15 persen tidak sehat.

Sebagai manusia sudah, lanjut dia, selayaknya hidup apa adanya, sesederhana mungkin karena manusia lebih membutuhkan bumi daripada bumi yang membutuhkan manusia.

Pewarta: Aubrey Fanani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017