• Beranda
  • Berita
  • Akademisi: kemampuan guru harus bisa mengimbangi zaman

Akademisi: kemampuan guru harus bisa mengimbangi zaman

2 November 2017 21:41 WIB
Akademisi: kemampuan guru harus bisa mengimbangi zaman
Arsip: Seminar bertajuk “Guru Agama, Toleransi, dan Isu-isu Kehidupan Keagamaan Kontemporer di Indonesia” yang berlangsung di Ruang Teater Prof Dr Zakiah Daradjat Fakultas Psikologi UIN Jakarta, Kamis, 15/12/2016. (istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Kemampuan guru harus ditingkatkan agar mampu mengimbangi perkembangan dunia pendidikan yang terus bergerak cepat, ujar Ketua Dewan Komisaris Sinarmas World Academy (SWA) Anton Mailoa.

"Kemampuan guru harus terus ditingkatkan karena kemajuan dunia edukasi ini sangat cepat sekali. Jadi, harus mampu mengimbangi zaman," kata Anton di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan jika guru tidak mampu memberikan apa yang dibutuhkan murid saat ini maka bukan tidak mungkin murid tersebut akan kalah pada persaingan global.

Untuk itu, pihaknya berupaya untuk meningkatkan kemampuan akademik guru agar menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing di era global.

"Guru juga harus mau meningkatkan kualitas dirinya, jadi guru yang terus belajar," papar dia.

Ke depan, lanjut dia, murid bisa belajar di mana saja. Tidak hanya berada di ruang kelas karena perkembangan teknologi memungkinkan hal itu.

"Sekarang aja, sudah banyak perguruan tinggi yang menerapkan kelas melalui online. Bukan tidak mungkin nanti juga akan seperti itu," katanya.

Sementara itu Manajer Bisnis SWA Deddy Djaja Ria mengatakan saat ini jumlah murid di sekolah itu mencapai 400 siswa yang 60 persen di antaranya adalah siswa lokal dan sisanya adalah siswa asing.

"Meski ada siswa asing, kami tetap mengajarkan Pancasila. Itu menjadi pelajaran wajib di sekolah kami," kata Deddy.

Sekolah Satuan Pendidikan Kerja sama (SPK) itu meski menggunakan bahasa pengantar Inggris dan Mandarin, tetapi mewajibkan seluruh siswanya tanpa terkecuali mengenal budaya Indonesia.

Menurut Deddy, dalam kurikulum SWA ada mata pelajaran Indonesian Studies yang terdiri dari PKn (Pendidikan Kewarganegaraan), Moral Studies, Civic, dan agama.

"Siswa asing wajib mempelajari Indonesian Studies ini. Dengan begitu mereka bisa paham apa itu Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, Pancasila, dan NKRI," katanya.

(T.I025/S024)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017