Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan memastikan sebanyak 76 Pusat Logistik Berikat (PLB) telah beroperasi dengan nilai persediaan (inventory) yang disimpan mencapai Rp910 triliun.Pemerintah fokus untuk membentuk `logistic center` di beberapa daerah yang tujuannya untuk mempermudah suplai bahan baku dan penolong. Maka pemerintah mendorong daerah mengeluarkan atau membentuk pusat logistik ini."
"Sampai sekarang PLB yang sudah dikeluarkan Bea Cukai mencapai 76 lokasi," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi di Jakarta, Kamis.
Heru mengatakan lokasi PLB atau gudang logistik multi fungsi itu mulai tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Lhokseumawe di barat, Sorong di timur, Balikpapan di utara dan wilayah Jawa dan Bali di selatan.
Ia menambahkan sebanyak 76 PLB ini dimiliki oleh 43 perusahaan, yang bisa memiliki PLB di lokasi lainnya asalkan telah memenuhi berbagai persyaratan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
"Pemerintah fokus untuk membentuk logistic center di beberapa daerah yang tujuannya untuk mempermudah suplai bahan baku dan penolong. Maka pemerintah mendorong daerah mengeluarkan atau membentuk pusat logistik ini," ujar Heru.
Ia memastikan jumlah PLB akan bertambah karena otoritas bea cukai sedang menyiapkan pengembangan pusat logistik yang akan menjadi penghubung (hub) wilayah dengan memanfaatkan jalur transportasi udara.
Salah satunya di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali yang akan menjadi hub untuk mendorong optimalisasi usaha sektor bandara dan agar mampu bersaing dengan Changi di Singapura.
"Denpasar sebagai hub udara karena kalau diperhatikan ada 104 reguler international flight dan kebanyakan flight itu angkut wisatawan maka bagasi atau lambung pesawat kosong. Banyak ruang yang bisa dimanfaatkan," jelasnya.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017