Bogor (ANTARA News) - Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) dalam pot pertama di Kebun Raya Bogor berhasil mekar memiliki tinggi mencapai dua meter dan lebar kuncupnya 114 centimeter (cm).Kita butuh empat tahun menunggu sampai ia mekar kembali."
"Ini bunga bangkai tertinggi yang pernah ada di Kebun Raya Bogor sejak saya mulai meneliti tahun 2011. Tahun 2014 lalu tingginya cuma 198 cm," kata Dian Latifa Koordinator Kelompok Peneliti Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI saat ditemui di Kebun Raya Bogor, Minggu.
Dian menyebutkan bunga bangkai tersebut merupakan yang pertama dikembangkan dalam pot. Sebelumnya bunga mekar secara alami di permukaan tanah.
Bunga tersebut sudah menunjukkan tanda-tanda mekar sejak dua minggu lalu. Dan mulai mekar sejak Sabtu (4/11) kemarin sekitar pukul 13.00 WIB.
"Bunga mekar sempurna malam sekitar pukul 21.00 WIB setinggi 200 cm dan diameter kembangnya 114 cm," kata Dian.
Selama proses mekarnya bunga diawasi 24 jam oleh para peneliti PKT Kebun Raya-LIPI. Setiap centi meter perubahannya didokumentasikan dan dicatat perkembangannya.
Saat mekar sempurna bunga bangkai mengeluarkan aroma khas bangkai yang merupakan salah satu senjata untuk memikat kedatangan serangga sebagai polinator, disebut proses polinasi (pernyerbukan).
"Bunga bangkai karena memiliki aroma khas bangkai, untuk memikat serangga datang. Jadi bukan untuk memakan serangga. Tapi memikatnya datang, membantu proses polinasi," kata Dian.
Saat ini bunga bangkai perlahan mulai kuncup, sementara tongkolnya sudah mulai layu, menuju proses dorman yakni masa hibernasi atau istirahat untuk selanjutnya tumbuh lagi berupa bibit.
Bunga bangkai memiliki banyak keunikan, selain pertumbuhannya sulit diprediksi butuh waktu lama untuk bisa melihatnya mekar secara eks situ.
"Kita butuh empat tahun menunggu sampai ia mekar kembali," kata Dian.
Mekarnya bunga bangai menambah minat kunjungan wisatawan yang datang ke Kebun Raya Bogor. Sejak pagi pengunjung terus berdatangan, memanfaatkan momen untuk berfoto dan bersuafoto.
Peneliti PKT Kebun Raya LIPI Yuzammi, menjelaskan bunga bangkai merupakan koleksi tumbuhan PKT Kebun Raya LIPI hasil ekplorasi dan penelitian antara PKT Kebun Raya LIPI dan Kebun Raya Liwa, Lampung di kawasan Hutan Lindung Lampung.
Terkait pengembangan bunga bangkai di dalam pot menurut Yuzammi menumbuhkan tanaman raksasa tersebut di dalam pot hampir sama dengan menumbuhkannya di tanah.
"Tapi yang perlu diperhatikan adalah besaran pot yang akan digunakan," katanya.
Ia mengatakan pot tersebut tentunya harus lebih besar dari umbi yang akan ditanam. Media yang dipakai merupakan campuran tanah dan kompos.
"Medianya harus polos, sehingga air tidak menggenang bila disiram," katanya.
Secara teknik pengembangbiakan bunga bangkai dalam pot, setelah berbunga, umbi akan memasuki fase dorman, maka sebaiknya umbi dikeluarkan dulu dari pot dan sebaiknya media diganti sehingga unsur-unsur makanan yang dibutuhkan oleh tanaman dapat tersedia.
"Keunikan bunga bangkai ini terdapat pada perbungaan yang terbesar di antara jenis-jenis bunga bangkai yang lainnya," kata Yuzammi.
Kebun Raya Bogor baru mengoleksi sekitar 11 jenis Amorphophallus. Bunga bangkai ini status kelangkaannya menurut PP Nomor 7 Tahun 1999 termasuk ke dalam jenis yang dilindungi dengan status konservasi "vulnerable".
Bunga bangkai merupakan salah satu jenis tumbuhan dari suku Araceae atau talas-talasan. Tumbuhan tersebut bisa tumbuh hampir pada semua kondisi alam Indonesia.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017