Mengakui bahwa kegagalan untuk lolos akan menjadi noda hitam bagi kariernya, pria 34 tahun itu mengatakan darah dan keberanian tidak akan cukup untuk memastikan Italia mempertahankan rekor mereka yakni berpartisipasi dalam setiap Piala Dunia sejak 1962, lapor Reuters.
Italia menghadapi playoff dua leg melawan Swedia setelah finis di peringkat kedua di bawah Spanyol di grup mereka, dan laju buruk mereka belakangan ini telah membuat publik dan media menatap kedua laga ini dengan perasaan cemas.
"Ini adalah dua pertandingan di mana kami tidak dapat melakukan kesalahan," kata De Rossi, yang turut membawa tim "Azzurri" menjuarai Piala Dunia 2006, kepada para pewarta pada Rabu.
"Taruhannya begitu tinggi, sehingga selain semua pembicaraan mengenai darah dan keberanian dan memberikan segalanya sampai akhir, kami juga membutuhkan kejernihan, organisasi, teknik, dan berlari."
"Jika kami hanya memperlakukan pertandingan seperti pertempuran, siapapun dapat bermain di Liga Italia dan tim nasional. Kami perlu memainkan permainan cerdas dan menambahi konsentrasi dan pengalaman."
"Untuk meminta kepercayaan dari para penggemar akan menjadi tidak pantas untuk saat ini, ini bukan saat yang tepat. Kami harus memenangi pertandingan ini."
De Rossi, yang telah 116 kali membela timnas Italia dan bermain pada tiga Piala Dunia terakhir, mengatakan pemikiran tidak lolos ke Piala Dunia tidak terlintas di benaknya.
"Jika itu terjadi, itu akan menjadi noda dalam karier saya," tuturnya.
"Secara pribadi, akan indah untuk tampil di Piala Dunia keempat saya, bahkan meski saya tidak tahu apakah saya akan memainkan bagian besar. Piala Dunia adalah sesuatu yang tidak seorangpun mau melewatkannya."
Leg pertama akan berlangsung pada Jumat di Stockholm.
(Uu.H-RF/I015)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017