Project Leader CRF150L dari Honda R&D Corporation, Akihiro Momiyama, menjelaskan penggunaan sistem pembakaran injeksi menawarkan banyak keunggulan ketimbang pembakaran karburator.
Menurutnya, sistem injeksi akan menyemprotkan bahan bakar dengan udara secara lebih stabil saat motor itu ditunggangi melintasi pegunungan dengan tekanan udara yang tipis.
"Jadi untuk pemilihan menggunakan PGM FI (injeksi) bukan karburator, karena karburator kurang cocok atau rentan pada udara di dataran tinggi. Kalau untuk kebutuhan pegunungan atau perbukitan maka akan memberikan efek saat ada perubahan suhu dan udara," kata Akihiro Momiyama kepada wartawan seusai peluncuran Honda CRF150L di Tangerang Selatan, Kamis.
"Sehingga yang terbaik adalah PGM FI yang punya karakter spesial, semburan bensin sangat sempurna. Yang paling cocok untuk mesin offroad adalah PGM FI," kata dia.
Honda juga menggunakan sistem pendingin udara pada CRF150L yang lebih mudah dibersihkan seusai bertualang di medan offroad.
"Kami juga mempertimbangan penggunaan pendingin. Jika menggunakan pendingin air maka saat melakukan perawatan akan lebih sulit," jelas President Director AHM Toshiyuki Inuma.
Penggunaan pendingin udara juga menjadi salah satu faktor yang membuat harga CRF150L sangat kompetitif yaitu Rp 31,8 juta on the road DKI Jakarta, dibandingkan kompetitornya, Kawasaki KLX 150BF, yang dijual Rp 32,8 juta.
"AHM di Indonesia punya penjualan lebih dari 4juta unit setahun sehingga meyakinkan bahwa kami memiliki pengetahuan untuk menghasilkan produk terbaik dengan performa tinggi," kata Inuma.
(Baca: Dirakit lokal, Honda CRF150L ditarget laku ribuan unit tiap tahun)
Pewarta: Alviansyah P
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017