Rofinus Mana, salah satu pejuang veteran ditemui usai menyaksikan bersama film itu bersama sejumlah personel Korem 161/Wirasakti Kupang di salah satu pusat perbelanjaan di Kupang, Jumat mengaku bahwa merasa bangga usai menyaksikan film tersebut.
Menurut dia, kembali mengingatkannya akan perjuangannya bersama sahabat-sahabatnya saat mengusir penjajah.
"Tadi waktu nonton film itu, saya merasa seperti muda kembali. Artinya mengenang kembali waktu saya masih muda," katanya.
Bahkan saat bagian akhir saat para prajurit Kopassus TNI AD rela mengorbankan nyawa demi menyelamatkan para sandera yang ditawan teroris. Dia mengaku sempat meneteskan air mata karena mengenang sahabat-sahabatnya yang telah gugur demi bangsa dan negara.
Pesan lain dari film tersebut, menurut dia, adalah ditujukan kepada para generasi muda yang saat ini telah menikmati kemerdekaan.
"Film itu menurut saya mau menceritakan tentang semangat generasi muda saat ini. Untuk menjadi pahlawan tidak diperlukan harus menjadi anggota TNI atau Kepolisian Indonesia. Pahlawan bisa di mana saja," tuturnya.
Karena itu, dia mengajak generasi muda agar tetap menjaga marwah dari para pejuang yang telah gugur demi bangsa dan negara Indonesia.
Sementara itu, Kepala Penerangan Korem 161/Wirasakti Kupang Mayor IBP Diana S mengatakan, pihakna sudah tiga kali melaksanakan "nonton bareng" film tersebut.
"Nonton bareng" pertama dilakukan 5 Oktober bertepatan dengan HUT TNI, kemudian yang kedua pada 28 Oktober bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda dan ketiga bertepatan dengan Hari Pahlawan.
"Film ini dibuat untuk membuktikan ketangkasan dari para prajurit TNI kita, dalam memberantas terorisme," tuturnya.
Di samping itu keberadaan film ini juga menunjukkan bahwa TNI selalu hadir buat rakyatnya disaat dibutuhkan. Tidak hanya dalam hal pemberantasan terorisme tetapi juga dalam kehidupan saat ini.
Pewarta: Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017