Jakarta (ANTARA News) - Transformasi digital saat ini dan masa depan diyakini dipengaruhi oleh teknologi Cloud. Lintasarta sebagai Information & Communication Technology (ICT) Total Solution Company dengan menjadi partner terbaik pelaku industri dalam melakukan transformasi digital dengan teknologi Cloud.
President Director Lintasarta, Arya Damar mengatakan, transformasi digital menjadi sebuah keharusan bagi para pelaku industri nasional, khususnya agar tetap eksis di persaingan pasar yang semakin ketat. “Cloud adalah batu loncatan pertumbuhan ekonomi global. Melalui ekosistem yang mendukung, pelaku industri akan menikmati dampak positif dari transformasi digital” ujar Arya dalam rilisnya di Jakarta, Sabtu.
Arya mengatakan, langkah yang dilakukan dengan mengembangkan layanan IT Services selain di-bundling dengan layanan komunikasi data serta memberikan layanan dengan jasa-jasa yang dapat mengurangi biaya dan investasi jangka panjang pelaku industri dengan menggunakan solui-solusi seperti Data Center, Cloud Services, Managed Services, Collaboration Solution & Managed Security Solution.
Menurut Arya, dari rangkaian solusi IT Services tersebut, peran cloud sangat penting dan menjadi fondasi dalam transformasi digital yang dilakukan pelaku industri. Lintasarta memberikan layanan Cloud Total Solution mulai dari infrastruktur hingga rangkaian solusi aplikasi bagi para pelaku usaha dari berbagai sektor industri.
Layanan solusi Cloud Aplikasi memiliki peran penting di era big data dan transformasi digital karena akan memudahkan keseluruhan proses bisnis perusahaan sehingga menciptakan efisiensi yang jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Lintasarta memiliki rangkaian solusi cloud aplikasi diantaranya Managed Mail, Managed Business Application Services (MBAS), dan Media Analytics.
Solusi MBAS dan Managed Mail akan menunjang sistem backend dengan transformasi proses bisnis dan komunikasi yang lebih fleksibel dan cepat. Lintasarta Media Analytics merupakan solusi untuk mengumpulkan dan menganalisis data besar melalui keyword
dari media online sehingga menghasilkan informasi yang dapat meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan dan membantu mendukung pengambilan keputusan strategis perusahaan.
Arya menambahkan, nantinya proses pembelian dan manajemen layanan akan semakin mudah dengan Lintasarta telah menghadirkan layanan Lintasarta Cloud Marketplace. Dimana layanan Cloud Lintasarta akan memperkaya portal Lintasarta Cloud Marketplace sebagai penyedia solusi-solusi digital bagi berbagai sektor industri berbasis online.
Layanan Lintasarta Cloud juga didukung dengan keberadaan fasilitas Data Center Tier III yang telah tersertifikasi Tier Certification for Constructed Facilities (TCCF) dari Uptime Institute. Hal ini akan menjadi jaminan kehandalanan serta tingkat keamanan layanan Lintasarta Cloud.
Pada akhirnya, Lintasarta akan menjadi partner terbaik dengan memiliki solusi total ICT dan menjadi end to end solution bagi para pelaku usaha di berbagai sektor industri nasional. Sehingga, pelaku industri dapat mempercepat proses transformasi digital di perusahaannya serta fokus kepada bisnis utamanya.
Sementara itu Direktur Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif, Hassan Abud meminta para pelaku ekonomi kreatif yang ada di provinsi Kalimantan Tengah ini segera membentuk komunitas resmi untuk mempermudah pendampingan.
"Kita kan tidak mungkin bisa optimal memfasilitasi satu per satu pelaku ekonomi kreatif di seluruh Indonesia, termasuk di Kalteng," kata Hassan saat ditemui di sela-sela rapat diskusi kelompok terpumpun Asosiasi/Komunitas Pengembangan Ekonomi Kreatif se-Kalteng di Palangka Raya, Sabtu.
Keberadaan komunitas resmi tersebut tidak hanya membuat para pelaku ekonomi kreatif provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila" ini semakin berkembang, melainkan juga dapat menjadi mitra bahkan konsultan bagi pemerintah daerah.
Hasan mengatakan ekonomi kreatif terdiri dari aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunitas visual, desain produk fashion, film, animasi, video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio, serta lainnya.
"Silakan saja dipilih dari berbagai subsektor itu. Apakah komunitas atau asosiasi kuliner Palangka Raya, atau film Palangka Raya, atau lebih lebih besar yakni asosiasi kreatif anak muda Palangka Raya," bebernya.
Direktur di Badan Ekonomi Kreatif ini menyebut pihaknya dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan mengembangkan ekonomi kreatif selalu berkolaborasi dengan akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah pusat maupun daerah dan media.
"Tanpa lima unsur ini, kegiatannya kurang optimal dan tidak sesuai harapan lah. Jadi, kami meminta agar para pelaku ekonomi kreatif di Kalteng ini segera membentuk ekonomi kreatif yang resmi," kata Hasan.
"Kita kan tidak mungkin bisa optimal memfasilitasi satu per satu pelaku ekonomi kreatif di seluruh Indonesia, termasuk di Kalteng," kata Hassan saat ditemui di sela-sela rapat diskusi kelompok terpumpun Asosiasi/Komunitas Pengembangan Ekonomi Kreatif se-Kalteng di Palangka Raya, Sabtu.
Keberadaan komunitas resmi tersebut tidak hanya membuat para pelaku ekonomi kreatif provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila" ini semakin berkembang, melainkan juga dapat menjadi mitra bahkan konsultan bagi pemerintah daerah.
Hasan mengatakan ekonomi kreatif terdiri dari aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunitas visual, desain produk fashion, film, animasi, video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio, serta lainnya.
"Silakan saja dipilih dari berbagai subsektor itu. Apakah komunitas atau asosiasi kuliner Palangka Raya, atau film Palangka Raya, atau lebih lebih besar yakni asosiasi kreatif anak muda Palangka Raya," bebernya.
Direktur di Badan Ekonomi Kreatif ini menyebut pihaknya dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan mengembangkan ekonomi kreatif selalu berkolaborasi dengan akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah pusat maupun daerah dan media.
"Tanpa lima unsur ini, kegiatannya kurang optimal dan tidak sesuai harapan lah. Jadi, kami meminta agar para pelaku ekonomi kreatif di Kalteng ini segera membentuk ekonomi kreatif yang resmi," kata Hasan.
Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017