Sukabumi (ANTARA News) - Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi daerah terbesar di Jawa Barat sebagai pemasok air minum dalam kemasan (AMDK) ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) mencapai sekira 75 persen.Kabupaten Sukabumi bisa menjadi salah satu daerah industri terbesar di Jabar ..."
"Dari data yang kami terima sekitar 75 persen AMDK di wilayah Jabotabek disuplai dari wilayah Sukabumi," kata Anggota DPR RI Dewi Asmara di Sukabumi, Sabtu (11/11).
Kabupaten Sukabumi mempunyai sumber daya air yang melimpah, sehingga banyak didirikan perusahaan besar pemasok AMDK, baik yang berstatus penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Lokasi kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali itu pun dikeliling gunung yang masih aktif dan mempunyai hutan lebat sehingga sumber airnya melimpah. Lebih dari 10 merek AMDK yang perusahaan didirikan di wilayah Kabupaten Sukabumi mayoritas berada di Kecamatan Cicurug.
Dengan potensi air yang melimpah itu, daerah Jabodetabek sangat bergantung kepada Sukabumi dalam hal AMDK. Dengan potensi sumber daya air ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi warga sekitar.
"Kabupaten Sukabumi bisa menjadi salah satu daerah industri terbesar di Jabar karena mempunyai sumber daya yang melimpah yang bisa dimanfaatkan untuk percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya," katanya.
Namun, ia menilai, sarana infrastruktur transportasi yang belum memadai sehingga menjadi salah satu kendala. Waktu tempuh Sukabumi menuju Jakarta saat ini membutuhkan enam hingga 10 jam karena kemacetan kendaraan di jalan yang sudah sulit diurai.
Tapi, dia mengapresiasi pemerintah pusat yang memberi perhatian lebih kepada Sukabumi dengan percepatan pembangunan infrastruktur transportasi, seperti jalan tol, jalur ganda kereta api hingga bandar udara (bandara).
Jika seluruh pembangunan infrastruktur tuntas, maka arus distribusi barang seperti AMDK dan pangan akan lebih cepat, dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, demikian Dewi Asmara.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017