"Angka realisasi investasi tersebut didapat dari investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA)," kata Kepala DPM-PTSP DKI Edy Junaedi di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, pencapaian realisasi investasi sampai dengan triwulan ketiga pada tahun ini meningkat sebanyak 76 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016 lalu yang hanya sebesar Rp42,5 triliun.
"Dari Januari sampai September 2017, pencapaian realisasi investasi di Jakarta menembus angka Rp74,8 triliun. Pencapaian ini merupakan bukti bahwa iklim usaha di ibu kota sudah semakin membaik," ujar Edy.
Dia menuturkan nilai investasi tersebut merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir sejak 2012. Pencapaian itu juga telah melebihi target Key Performance Indicators (KPI) tahun 2017 yang telah ditetapkan oleh DPM-PTSP DKI Jakarta sebesar Rp55 triliun.
Berdasarkan data dari DPM-PTSP DKI Jakarta, realisasi investasi PMDN tercatat sebesar Rp32,7 triliun dan PMA sebesar Rp42,1 triliun. Untuk investasi PMDN, terdapat lima sektor yang paling diminati, antara lain sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan nilai investasi sebesar Rp10,8 triliun dan sektor pertambangan sebesar Rp8,3 triliun.
Kemudian, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp6,7 triliun, sektor konstruksi sebesar Rp5,1 triliun serta sektor perdagangan dengan nilai investasi sebesar Rp512 miliar.
Sementara itu, untuk investasi PMA juga terdapat lima sektor yang paling diminati, yaitu sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan nilai investasi sebesar Rp14,9 triliun dan sektor perdagangan dan reparasi senilai Rp8,6 triliun.
Selain itu, ada pula sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp5,2 triliun, sektor hotel dan restoran sebesar Rp1,3 triliun serta sektor jasa lainnya dengan nilai investasi sebesar Rp7,9 triliun.
"Iklim usaha yang semakin kondusif ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pelaku usaha. Oleh karena itu, kami mengajak semua pelaku usaha untuk beramai-ramai menanamkan modalnya di Jakarta," ungkap Edy.
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017