• Beranda
  • Berita
  • Menperin dorong SCG realisasikan investasi senilai 600 juta dollar

Menperin dorong SCG realisasikan investasi senilai 600 juta dollar

18 November 2017 15:33 WIB
Menperin dorong SCG realisasikan investasi senilai 600 juta dollar
Industri semen Jajaran Kementerian Perindustrian melakukan pertemuan dengan Board of Director SCG Petrochemical di Bangkok, 17 November 2017. Dalam pertemuan ini, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi oleh Wakil Duta Besar RI untuk Thailand Toferry Primanda Soetikno, Direktur Jenderal Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono serta Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan. (ANTARA News/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong realisiasi investasi dari manufaktur besar Thailand, Siam Cement Group (SCG), yang berencana membangun fasilitas produksi naphtha cracker senilai 600 juta dollar AS di Cilegon, Banten.  


Diharapkan, pabrik ini akan memenuhi kebutuhan bahan baku di dalam negeri sehingga dapat mengurangi impor.

 

“Kami berharap investasi ini bisa segera terwujud, mengingat pentingnya bagi penguatan industria kimia di Indonesia,” kata Airlangga melalui siaran pers diterima di Jakarta, Sabtu.


Airlangga menyampaikan hal itu usai melakukan pertemuan dengan CEO SCG Roongote Rangsiyopash dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Bangkok, Thailand, Jumat.


Dalam pertemuan tersebut, Menperin didampingi Wakil Duta Besar Indonesia untuk Thailand, Toferry Primanda Soetikno, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan serta Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono.

 

Airlangga menegaskan, pemerintah siap memfasilitasi upaya percepatan para pelaku industri yang ingin berekspansi atau menanamkan modalnya di Tanah Air. Misalnya, investor akan mendapat kemudahan perizinan apabila membangun pabriknya di kawasan industri.

 

“Kalau ingin cepat, sebaiknya investasi dilakukan di kawasan industri karena semua perizinan, rantai pasok, dan infrastruktur penunjang sudah disiapkan di sana,” tuturnya. 


Pemerintah berkomitmen terus menciptakan iklim investasi yang kondusif, salah satunya melalui peneribitan sejumlah paket kebijakan ekonomi.

 

Guna mendukung pembangunan industri petrokimia di Indonesia, Kementerian Perindustrian akan memfasilitasi perusahaan memperoleh insentif fiskal seperti tax allowance atau tax holiday. 


Di samping itu, agar lebih berdaya saing, Kemenperin telah mengusulkan industri petrokimia perlu mendapatkan penurunan harga gas karena sebagai sektor pengguna gas terbesar dalam proses produksinya.

 

Saat ini, Kemenperin memfokuskan industri petrokimia sebagai salah satu sektor yang diprioritaskan pembangunannya di dalam negeri karena berperan penting sebagai pemasok bahan baku bagi banyak manufaktur hilir seperti industri plastik, tekstil, cat, kosmetika hingga farmasi.

 

Lebih lanjut, Airlangga memberikan apresiasi kepada SCG yang sudah berinvestasi di Indonesia selama lebih dari 20 tahun. Perusahaan ini telah menyerap tenaga kerja langsung ataupun tidak langsung lebih dari 8000 orang.

 

Di Indonesia, SCG memiliki tiga lini bisnis, yaitu kimia, material bangunan semen (CBM), dan pengemasan. Pangsa pasar CBM sebesar 56 persen, kimia 42 persen, dan pengemasan dua persen. Total nilai investasi SCG di Indonesia sebesar 1,4 miliar dollar AS hingga akhir 2016 atau sekitar Rp18,9 triliun.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017