Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar di Timika mengatakan diperkirakan sebanyak 500-an warga tersebut akan tiba di Timika sekitar pukul 13.00 WIT dengan menggunakan 12 unit bus dengan pengawalan ketat anggota Satuan Tugas Penanganan KKB.
Menurut Boy, sejak Sabtu (18/11) - Minggu (19/11) tim Satgas telah melakukan pendalaman tentang masyarakat di Banti. Pada akhirnya mereka meminta kepada satgas terpadu untuk merelokasi sementara warga Banti karena beberapa masalah.
"Relokasi sementara ini karena beberapa alasan seperti pelayanan kesehatan, layanan pendidikan yang tidak berjalan ketersediaan logistik dan penanganan psikis akibat tindakan KKB kepada masyarakat," kata Boy.
Menurutnya semua hal terkait kesiapan evakuasi telah dikoordinasikan dengan Pemkab setempat termasuk persoalan pendidikan anak-anak yang ikut dievakuasi nanti.
Ia berharap agar proses evakuasi dapat berjalan dengan lancar dan ketika warga yang dievakuasi tiba di Timika dapat ditangani dengan baik yaitu pemulihan kondisi kesehatan dan psikis warga.
Sebelumnya sebanyak 344 warga non Papua dan belasan warga orang asli Papua di kampung Kimbeli dan Longsoran telah dievakuasi ke Timika menggunakan 10 unit bus dengan pengawalan ketat anggota keamanan pada Sabtu (18/11) malam.
Warga yang dievakuasi kemudian diserahkan dari pihak Kepolisian kepada Pemkab setempat dan seterusnya diserahkan kepada masing-masing ketua paguyuban untuk pemulangan mereka ke rumah masing-masing.
Sedangkan sekitar 100-an warga asal Pulau Jawa yang dievakuasi diagendakan akan pulang ke kampung halaman namun masih dalam pengurusan.
"Pada intinya kami lihat kondisi mereka baik namun diantara mereka ada yang mendapat perawatan kesehatan lebih dan sudah ditangani oleh petugas kesehatan," ujar Boy.
Pewarta: Jeremias Rahadat
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017