Data-data baru menunjukkan, penyelundup antar-bintang itu berbatu dan berbentuk seperti cerutu dengan corak kemerahan.
Asteroid yang dinamai 'Oumuamua oleh penemunya itu panjangnya 400 meter dan sangat memanjang-- dengan panjang mungkin sampai sepuluh kali dari lebarnya menurut siaran di laman resmi Badan Antariksa dan Aeronautika Amerika Serikat (NASA). Aspek rasio itu lebih besar ketimbang asteroid atau komet mana pun yang sudah diamati dalam sistem tata surya kita.
Meski bentuknya memanjang, dan tidak serupa dengan asteroid yang terlihat dalam tata surya kita, asteroid itu mungkin memberikan petunjuk baru mengenai bagaimana tata surya terbentuk.
Dalam analisis yang disiarkan di jurnal Nature edisi 20 November, para peneliti menduga objek yang tidak biasa itu sudah berkelana di Galaksi Bima Sakti, tanpa terikat pada sistem bintang mana pun, selama ratusan juta tahun sebelum berkesempatan bertemu dengan sistem tata surya kita.
"Selama puluhan tahun kami berteori bahwa objek antar-bintang semacam itu ada di luar sana, dan sekarang--untuk pertama kalinya- kami punya bukti langsung bahwa mereka ada," kata Thomas Zurbuchen dari Direktorat Misi Sains NASA di Washington.
"Temuan bersejarah ini membuka jendela baru untuk mempelajari pembentukan tata surya di luar kita."
Segera setelah penemuan itu, teleskop-teleskop di seluruh dunia, termasuk Very Large Telescope ESO di Chile dan observatorium-observatorium lain di dunia diminta bertindak mengukur orbit objek itu, serta keterangan dan warnanya. (kn)
Pewarta: Antara
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017