"Setidaknya 60 hari ekspedisi akan berjalan dan kita akan potret semua, tidak cuma aspek oseanografinya saja, tapi juga terestrial dan sosial budaya," kata Kepala Pusat Pebelitian Oseanografi LIPI Dirhamsyah di Jakarta, Kamis.
Ekspedisi yang rencananya dibukukan dan diserahkan ke Presiden Joko Widodo itu, ia menjelaskan, akan secara lengkap mengupas persoalan-persoalan yang dihadapi warga pulau-pulau terluar Indonesia.
"Selama ini kan memang belum ada informasi tersaji secara lengkap terkait potensi hingga masalah yang ditemui di pulau-pulau terdepan untuk kita gunakan sebagai dasar keputusan pengelolaannya," katanya.
Persoalan seperti ketersediaan energi, air bersih, pangan, dan pengelolaan pulau secara keseluruhan menjadi fokus perhatian perlu keterlibatan berbagai bidang ilmu untuk inventarisasi data dan informasinya.
Dirhamsyah menjelaskan pemetaan ketersediaan energi, air bersih, dan pangan serta pengelolaan pulau secara keseluruhan akan dilakukan oleh para peneliti dari beberapa kedeputian di LIPI termasuk Kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) dan Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kebudayaan (IPSK).
Ia berharap peneliti dari instansi lain, perguruan tinggi di daerah hingga media massa bisa bergabung dalam ekspedisi itu supaya bisa memberikan catatan lengkap tentang pulau-pulau terdepan tersebut.
Menurut data LIPI, ada 18.110 pulau di Indonesia dan belum seluruhnya diketahui, dinamai dan didaftarkan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa. Total garis pantai Indonesia mencapai 108.920 kilometer, dan total wilayah lautnya 5,80 juta kilometer persegi.
Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017