"Penting di sebuah perguruan tinggi adanya `co-working space`, penting sekali. Dalam co-working space para mahasiswa, para dosen, bisa saling bekerja bersama menciptakan inovasi-inovasi, menciptakan hal-hal yang baru," kata Presiden dalam sambutannya saat acara penutupan Rembuk Nasional Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di Kampus Universitas Esa Unggul, Jakarta pada Rabu.
Menurut Jokowi, selain berinteraksi dengan akademisi, co-working space dapat dimanfaatkan untuk berinteraksi lintas ilmu atau fakultas bahkan interaksi dengan wiraswastawan untuk mempelajari tantangan di dunia nyata.
Co-working space sebagai tempat berinteraksi juga dapat memperluas jejaring sehingga memberi peluang bagi inovator dengan sumber pembiayaan di sektor swasta
"Itu semua hal yang sangat menarik, bagaimana mendapatkan pembiayaannya agar inovasi ini bisa berkembang masuk ke dunia industri. Artinya tidak berarti harus semuanya dibiayai oleh perguruan tinggi, tapi bisa dibiayai bersama dengan pihak swasta, pihak perbankan, perusahaan `packaging`, perusahaan marketing, perusahaan logistik dan yang lain-lainnya," jelas Jokowi.
Kepala Negara mengatakan perguruan tinggi tidak boleh mengikuti rutinitas baik dalam pelaksanaan pengajaran maupun jurusan pendidikan.
Jurusan-jurusan pendidikan yang ada di perguruan tinggi saat ini perlu lebih difokuskan kepada perkembangan zaman digitalisasi.
"Tidak pernah ada yang berani, padahal situasi sudah berubah, tidak ada yang berani membuka fakultas digital ekonomi jurusan toko online, jurusan retail management, jurusan logistic management, jurusan `meme`. Ya `meme` mengenai ekonomi kan bisa, kenapa tidak," ucap Presiden.
Jokowi menekankan kunci kemajuan adalah bagaimana pendidikan dapat mendorong dan mengembangkan inovasi dan kreasi dari siswanya.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017