"Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini, tetapi pemilik rumah Baban (66) dan istrinya warga RT 04/03, Desa Bojongsari, Kecamatan Nyalindung diungsikan ke tempat saudaranya yang lebih aman," kata Sukarelawan PMI Kabupaten Sukabumi Asep Has di Sukabumi, Kamis.
Informasi yang dihimpun, bencana angin kencang atau puting beliung tersebut terjadi pada Kamis siang yang saat itu keduanya tengah berada di dalam rumah semipermanennya.
Melihat kondisi cuaca buruk seperti hujan deras disertai angin kencang, penghuni rumah awalnya mencoba bertahan. Tetapi, karena angin terus bertiup Baban pun memilih pindah dan benar saja rumahnya ambruk disapu angin puting beliung.
Warga yang melihat rumah Baban ambruk langsung memberikan bantuan dan mengevakuasi korban serta barang berharga yang masih bisa diselamatkan.
Saat ini tim relawan, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan warga masih berada di lokasi bencana untuk membersihkan puing dan bersiaga antisipasi ada bencana susulan.
"Tidak ada korban jiwa pada bencana ini, tetapi pemilik rumah terpaksa diungsikan dahulu ke tempat yang lebih aman," tambahnya.
Sementara, Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana mengatakan dalam sepekan terakhir ini kondisi cuaca memang ekstrem bahkan dari pendataan yang dilakukan pihaknya sebanyak 20 kecamatan diterjang bencana seperti tanah longsor, banjir, puting beliung dan pergerakan tanah.
"Sedikitnya ada 30 kali kejadian bencana, tetapi belum ada informasi tentang jatuhnya korban jiwa. Para korban bencana pun sudah mendapatkan bantuan darurat," katanya.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017