"Kepada guru saya titip untuk terus mendedikasikan diri bukan sekadar mengajar, menjalankan profesi. Saya titipkan masa depan bangsa ini kepada guru," kata Jokowi dalam pidatonya saat menghadiri perayaan puncak Hari Guru Nasional dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu.
Menurut Presiden, tugas guru adalah memupuk dan menerangi siswa-siswi untuk membangun jiwa yang sehat, matang, dan memahami Bhinneka Tunggal Ika.
Selain itu, Presiden Jokowi menjelaskan tugas guru tidak dapat tergantikan oleh kecanggihan teknologi karena selain mengajarkan akademik, guru juga mengajarkan kebaikan kepada generasi muda.
Pendidikan karakter yang dapat dilakukan oleh guru adalah menjalankan misi kemanusiaan dan keberadaban dengan menggali, menyadarkan, dan mengajak serta menggerakkan jiwa anak didik pada kebenaran dan kebaikan.
"Peringatan Hari Guru Nasional ini harus kita jadikan momentum untuk berbenah menyiapkan generasi muda yang tanggap dan tangguh," ujar Presiden.
Dalam kesempatan itu, Kepala Negara melakukan salam takzim memberi penghormatan kepada seluruh guru di Indonesia dengan membungkukkan dirinya di depan puluhan ribu guru yang hadir di stadion.
"Untuk itu saya sampaikan penghargaan, apresiasi yang tinggi kepada seluruh guru di Tanah Air, guru-guru yang berada di desa-desa, guru-guru yang berada di pulau-pulau terpencil, pulau terluar dan di daerah perbatasan," kata Presiden.
Ia menjelaskan berkat jasa para guru dirinya bisa menjabat sebagai Kepala Negara saat ini.
Sebanyak 38 ribu orang menghadiri perayaan puncak Hari Guru Nasional dan HUT Ke-72 PGRI di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.
Sejumlah pejabat yang mendampingi Presiden dalam acara itu adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kepala Staf Presiden Teten Masduki serta Ketua Umum PB PGRI Unifah Rasyidin.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017