Dalam HCPSN tersebut juga dipamerakan beberapa satwa antara lain ayam kalkun, ayam pelung, dan beberapa burung.
Hadir pada kesempatan tersebuta antara lain Asekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan mewakili Gubernur DIY Drs. Sigit Sapto Raharjo, MM, Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, Msi, Kepala BLH DIY Ir, Joko Wuryantoro, Msi, Camat Pakem Suyanto, S.Sos, MM, Muspika Pakem, dll.
Peringatan HCPSN juga ditandai dengan penanaman pohon langka oleh Asekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY Sigit Sapto Raharjo, Bupati Sleman Sri Purnomo serta Kepala BLH DIY Joko Wuryanto.
Pohon yang ditanam sebagai pohon penghijauan tersebut termasuk langka, antara lain pohon bendo, pohon mundu dan lainnya, Juga dilakukan pelepasaan burung antara lain burung merpati, burung kutilang serta burung trortokan.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan peringatan HCPSN merupakan momen yang baik untuk membangun kesadaran serta membentuk kecintaan terhadap puspa dan satwa agar keanekaragaman hayati tetap lestari.
"Melalui momentum HCPSN, diharapkan keberadaan puspa dan satwa yang ada di alam untuk dipertahankan agar mereka tidak mengalami kepunahan," katanya.
Ia mengatakan, puspa dan satwa di alam merupakan daya dukung lingkungan yang menjadi salah satu modal pembangunan.
"Diharapkan seluruh lapisan masyarakat menjaga kesinambungan puspa dan satwa yang merupakan kekayaan alam Indonesia," katanya.
Pada kesempatan tersebut Bupati Sleman juga mengajak masyarakat untuk ikut berperan serta menjaga kelestarian puspa dan satwa sekitar masyarakat.
"Karena selama ini burung yang dulunya mudah dijumpai, saat ini sudah langka termasuk burung punglor yang merupakan satwa khas Sleman," katanya.
Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sigit Sapto Raharjo menyampaikan bahwa peringatan HCPSN bertujuan untuk meningkatkan kepedulian, perlindungan, pelestarian puspa dan satwa nasional, serta untuk menumbuhkan dan mengingatkan akan pentingya puspa dan satwa dalam kehidupan kita.
"Indonesia menjadi salah satu negara `mega biodiversity` di dunia, yang artinya memiliki keanekaragaman sumber daya alam hayati yang luar biasa. Setidaknya terdapat sekitar 90 tipe ekositem, 40.000 spesies tumbuhan dan 300.000 spesies hewan di Indonesia," katanya.
Disamping penghijauan dan pelepasan burung, pada kesempatan tersebut juga dilakukaan penyerahan beberapa kejuaraan, antara lain pemenang seleksi Kehati Award juara I kelompok Tani "Taruna Tani Flory" dari Jugang Pangukan Tridadi Sleman untuk kategori peduli lestari kehati bidang konservasi flora.
Pemenang hasil evaluasi kampung peringkat I Desa Bangunkerto Turi. Program DIY Green and Clean peringkat I RW 11 Badran Bumijo, Jetis Kota Yogyakarta, peringkat "Best of The Best" RW 13 Perumnas Condongcatur Depok Sleman.
Sedangkan penghargaan pengelola LH Teh untuk konservasi tanah dan kesejahteraan masyarakat peringkat I diberikan kepada Samigaluh, Kulon Progo. Juga penghargaan diberikan kepada peternak burung kleci dan lainnya.
Pada kesempatan tersebut juga diadakan lomba suara burung berkicau se DIY Piala Menteri LHK yang diserahkan oleh Bupati Sleman.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017