Cianjur (ANTARA News) - Tujuh ratusan nelayan dan seratusan pemilik warung di Pantai Jayanti, Kabuaten Cianjur, Jawa Barat menghentikan usaha mereka karena cuaca ekstrem melanda kawasan tersebut sejak satu pekan terakhir.Sejak beberapa hari terakhir, banyak warung yang tutup dan pemilik membawa barang jualannya ke rumah karena takut warung ambruk diterjang angin kencang...."
Bahkan pemilik warung terpaksa memindahkan barang jualannya ke rumah karena sebagian besar bangunan warung yang berdiri di pinggir pantai rusak akibat diterjang angin kencang disertai hujan lebat dengan intensitas tinggi.
"Sejak beberapa hari terakhir, banyak warung yang tutup dan pemilik membawa barang jualannya ke rumah karena takut warung ambruk diterjang angin kencang. Hari ini hanya beberapa warung yang terlibat buka," kata Rahmat (54) tokoh warga saat dihubungi di Cianjur, Minggu.
Dia menjelaskan angin kencang disertai hujan lebat yang turun sejak satu pekan terakhir membuat pemilik warung berhenti berjualan dan ratusan nelayan terpaksa menambatkan perahunya ke darat karena takut rusak dihantam gelombang.
Sejak dua hari terakhir, 10 perahu nelayan di Pantai Jayanti rusak akibat dihantam gelombang dan terseret ke tengah lautan. Bahkan hingga saat ini, tidak ada seorangpun nelayan yang berani melaut karena tingginya gelombang dan kencangnya angin.
"Sudah hampir satu minggu nelayan berhenti melaut dan berharap cuaca ekstrem segera berakhir karena baru beberapa pekan melaut cuaca kembali tidak bersahabat sehingga sebagian besar nelayan terpaksa menganggur," katanya.
Untuk menghidupi keluarga tambah dia, tidak sedikit nelayan yang terpaksa menghutang karena tidak memiliki penghasilan lain.
"Nanti kalau sudah bisa melaut baru mereka membayar hutang. Harapan kami ada program keahlian yang dberikan permerintah," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017