"Dari data yang kami himpun, hingga Senin malam kemarin, tercatat tujuh rumah yang mengalami rusak ringan hingga berat, dan ada sebanyak 13 titik pohon yang tumbang dampak dari angin kencang itu," kata Aswin Taufik di Pontianak, Selasa.
Akibatnya sekitar 38 warga menjadi korban, karena rumah mereka mengalami rusak ringan hingga berat dampak terjangan angin tersebut, katanya.
"Jumlah paling parah dialami salah seorang warga Kampung Arab, Jalan Tanjung Raya I, atas nama Hamidah dan keluarganya yang tinggal di rumah itu sebanyak 13 jiwa," ungkapnya.
Aswin menambahkan angin kencang juga mengakibatkan sebuah peti kemas di kawasan Pelindo II Pontianak yang jatuh dari tumpukannya, lalu menimpa sebuah mobil yang sedang parkir, sehingga mengalami kerusakan.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak berada di bawah pohon atau bangunan yang mudah ambruk apabila cuaca sedang buruk.
Sebelumnya, Hairani (51) salah seorang pemilik rumah di tepian Sungai Kapuas, tepatnya di RT 01/RW 02, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, mengatakan rumahnya mengalami rusak parah atau roboh akibar diterjang angin kencang.
"Saat kejadian saya sedang istirahat dalam rumah, dengan tiba-tiba angin kencang datang, sehingga rumah saya yang sebagian besar dari bahan kayu langsung ambruk," ungkapnya.
Akibatnya, barang-barang dapur, piring dan lainnya semunya tenggelam di Sungai Kapuas, katanya.
Menurut dia, usai kejadian tersebut pihak pemerintah langsung mendata. Untuk sementara ia pun akan tinggal menumpang di rumah orang tuanya yang tidak jauh dari rumahnya itu.
"Kami berharap ada bantuan dari pemerintah, sehingga bisa membangun kembali rumah kami yang rusak parah tersebut," katanya.
Pewarta: Andilala
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017