"Dari apa yang saya ketahui, kunjungan itu tidak menghasilkan sesuatu yang baru buat Siprus," kata Kasoulides kepada stasiun televisi Antenna pada akhir kunjungan resmi Erdogan.
Tapi Kasoulides mengatakan Siprus ingin memulai kembali perundingan guna mengakhiri terpecahnya pulau tersebut selama 43 tahun segera setelah pemilihan presiden selesai pada awal 2018 kendati hasil kunjungan Erdogan mengecewakan.
"Memiliki kevakuman tanpa perundingan apa pun akan menjadi situasi yang berbahaya," kata Kasoulides, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat malam.
Kunjungan Erdogan dirancang untuk meningkatkan hubungan Turki-Yunani dan prospek bagi penyelesaian guna mengakhiri masalah Siprus.
Kasoulides mengatakan setiap kesepakatan mengenai Siprus harus datang dari perundingan.
"Dengan cara apa pun, jauh lebih baik untuk mengadakan perundingan tanpa hasil apa pun ketimbang tak ada perundingan sama sekali," kata Kasoulides.
Babak paling akhir perundingan mengenai Siprus macet pada Juli, di tengah kedua pihak saling melempar tuduhan.
(Uu.C003)
Pewarta: LKBN Antara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017