"Kami memastikan pasokan elpiji tiga kg di Kalimantan cukup. Karenanya, konsumen tidak perlu panik dan diharapkan membeli sewajarnya," kata General Manager Marketing Operation Region VI Pertamina Made Adi Putra dalam rilis di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, ketersediaan elpiji di masyarakat akan terus dipantau dan dapat ditambah sewaktu- waktu sesuai kebutuhan.
Kebutuhan normal di Kalimantan sekitar 320 ribu tabung per hari.
Di sisi lain, lanjut Made, pasokan elpiji 12 kg dan Bright Gas 5,5 kg juga ditambah sebesar 20 persen dari kebutuhan normal.
Kebutuhan normal Bright Gas 5,5 kg di Kalimantan adalah 4.800 tabung per hari dan dinaikkan menjadi 5.760 tabung per hari, sedangkan elpiji 12 kg dinaikkan dari 6.000 menjadi 7.200 tabung per hari.
Made mengimbau masyarakat yang berhak atas elpiji tiga kg bersubsidi untuk membeli di pangkalan agar sesuai harga eceran tertinggi (HET).
"Kami juga mengimbau konsumen yang tidak berhak atas subsidi, menggunakan elpiji nonsubsidi untuk mendukung terwujudnya subsidi tepat sasaran," ujarnya.
Menurut dia, untuk konsumen tidak berhak atas subsidi seperti rumah tangga mampu dan restoran bukan usaha mikro, Pertamina sudah menyiapkan elpiji 12 kg, Bright Gas 5,5 kg, dan elpiji 50 kg.
Saat ini, produk tersebut sudah tersedia di agen-agen elpiji, SPBU, dan minimarket.
Made juga mengajak konsumen beralih ke elpiji nonsubsidi dengan mengadakan program tukar tabung dari elpiji tiga kg ke Bright Gas 5,5 kg.
"Setiap dua buah tabung elpiji tiga kg dapat ditukarkan dengan Bright Gas 5,5 kg dengan hanya menambah uang sekitar Rp100 ribu yang tergantung lokasi dan penukaran satu tabung tiga kg ditambah uang sekitar Rp220 ribu," katanya.
Selain itu, tambah Made, untuk pembelian tabung baru beserta isi senilai sekitar Rp300 ribu tergantung lokasi dan isi ulang sekitar Rp70 ribu.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017