Gagasan negara tersebut diumumkan pada Rabu (13/12) oleh Menteri Pertanian Slovenia Dejan Zidan, hanya satu pekan sebelum Sidang Majelis Umum PBB dijadwalkan melakukan pemungutan suara mengenai usul Slovenia untuk mengumumkan 20 Mei sebagai Hari Lebah Dunia.
Lembaga pendidikan tersebut, yang akan mengenakan uang bayaran, akan menjadi bagian dari Institut Pertanian dan berada di Perhimpunan Pemelihara Lebah Slovenia di Lukovica.
Pendirian akademi itu adalah bagian dari perubahan bagi Undang-Undang Pertanian, yang disahkan pemerintah pada Rabu, kata Slovenian Press Agency (STA).
"Sasarannya ialah memenuhi tuntutan dari luar negeri dan menularkan kemampuan serta pengetahuan kami ke orang lain. Kami akan mulai memasarkan ini melalui akademi pemeliharaan lebah Slovenia," kata menteri tersebut kepada pers setelah sidang pemerintah, sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Sebagian lembaga pendidikan itu akan didanai oleh negara, sedangkan sisanya akan datang dari uang kuliah, kata ST, yang mengutip Zidan.
Akademi tersebut akan memiliki komite pembuat program, yang akan meliputi, antara lain, wakil dari Institut Kimia, Fakultas Bioteknologi Ljubljana dan Obat Hewan, serta Fakultas Pertanian dan Sains Hidup Maribor.
Untuk kesempatan mendatang, Kementerian Pertanian Slovenia juga mempersiapkan pertemuan tingkat-menteri yang dipusatkan pada pentingnya lebah, sementara Perhimpunan Pemelihara Lebah akan mengadakan konferensi internasional, kata menteri itu.
(Uu.C003)
Pewarta: Chaidar A
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017