Washington (ANTARA News) - Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengaku mendanai program rahasia bernilai jutaan dolar untuk menyelidiki penampakan UFO.
Program rahasia itu berakhir pada 2012 menurut Pentagon, tapi New York Times mewartakan program tersebut masih berlanjut dan berjalan -- dengan para pejabat masih mempelajari insiden yang dilaporkan oleh personel militer Amerika Serikat (AS) saat menjalankan tugas mereka di Pentagon.
Apa yang disebut sebagai Advanced Aviation Threat Identification Program tersebut berlangsung mulai dari 2007 sampai 2012 dan mendapatkan alokasi dana 22 juta dolar AS (sekitar Rp298,8 miliar) yang disisipkan dalam anggaran besar Pentagon menurut siaran Times, mengutip peserta program dan catatan.
Program tersebut menghasilkan dokumen yang menggambarkan penampakan pesawat tidak dikenal yang tampaknya bergerak sangat cepat, tanpa tanda-tanda adanya tenaga pendorong, atau melayang tanpa alat pengangkat menurut Times.
Pejabat program juga memeriksa video pertemuan pesawat militer AS dengan objek tak dikenal, yang meliputi satu video yang dirilis pada Agustus yang memperlihatkan benda oval seukuran pesawat penumpang yang dikejar dua pesawat tempur Angkatan Laut dari sebuah kapal induk di lepas pantai California pada 2004 menurut siaran surat kabar tersebut.
Menurut siaran kantor berita AFP, Departemen Pertahanan dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa program itu telah diakhiri.
"The Advanced Aviation Threat Identification Program berakhir sekitar 2012. Diputuskan bahwa ada isu-isu dengan prioritas lebih tinggi yang layak mendapatkan dana dan perubahan dilakukan demi kepentingan DoD (Departement of Defence)."
Lembaga itu menambahkan, "DoD menanggapi dengan serius semua ancaman dan kemungkinan ancaman terhadap warga kita, aset kita, dan misi kita dan mengambil tindakan setiap kali informasi yang terpercaya berkembang."
Pendanaan program semula dilakukan berdasarkan permintaan Senator Harry Reid, yang saat itu pemimpin mayoritas dan merupakan penggemar fenomena luar angkasa menurut Times.
Kebanyakan dana dalam program tersebut mengalir ke perusahaan riset pesawat luar angkasa yang dioperasikan oleh Robert Bigelow, seorang miliuner dan teman lama Reid menurut Times.
"Ini tentang ilmu pengetahuan dan keamanan nasional. Kalau Amerika tidak memimpin dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, yang lain akan melakukannya," tulis Reid, yang pensiun dari Kongres tahun lalu, dalam cuitannya pada Sabtu malam.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017