"Partai Golkar segera menghadapi dua agenda besar politik yakni pilkada serentak 2018 dan pemilu 2019. Saya akan fokus melakukan konsolidasi kader dalam menghadapi dua agenda besar politik," kata Airlangga Hartarto, seusai pengukuhannya sebagai ketua umum, pada rapat paripurna di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, di Jakarta, Rabu.
Airlangga menegaskan, ke depannya tidak ada lagi faksi-faksi di internal Partai Golkar.
Sebelumnya, pada pembukaan Munaslub Partai Golkar, Senin (18/12) malam, Presiden Joko Widodo, menyinggung adanya kelompok-kelompok besar di internal Partai Golkar.
"Sejak hari ini, jangan ada lagi kelompok-kelompok di internal partai," ujar Airlangga.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga juga menyinggung soal adanya persoalan di internal partai yang berdampak pada menurunnya elektabilitas partai hingga di bawah 10 persen.
Menyikapi penurunan elektabilitas tersebut, Airlangga mengajak seluruh kader untuk bersatu, kompak, dan bersama-sama bekerja keras untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar.
"Kepada seluruh kader, mari rapatkan barisan dan jadikan momentum Munaslub saat ini menjadi titik konsolidasi, sehingga Partai Golkar dapat kembali menjadi partai papan atas pada pemilu 2019," katanya.
Airlangga juga memaparkan 16 target Partai Golkar, termasuk target memperoleh 110 kursi di DPR RI dari hasil pemilu 2019.
Munaslub juga menyepakati opsi kedua soal periodesasi, yakni Partai Golkar yang dipimpin Airlangga Hartarto sampai tahun 2019 dan dapat diperpanjang melalui persetujuan rapat pimpinan nasional (Rapimnas).
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017