"Belum bisa diumumkan, tapi bonus Olimpiade kemarin berapa? 5 miliar `kan, jadi yang jelas lebih besar dari Asian Games Incheon, tapi tidak boleh lebih dari Olimpiade," kata Menpora di Istana wakil Presiden, Jakarta, Rabu.
Pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, atlet Indonesia yang berhasil meraih medali emas memperoleh bonus Rp400 juta, sedangkan pada Asian Games 2018, Imam menyiratkan jumlah bonusnya akan mencapai angka miliar.
"Sesuai arahan Pak Wapres dan Pak Presiden, bonus bagi peraih emas Asian Games kali ini akan berbeda dari bonus-bonus yang pernah ada, selain uang, peraih emas juga akan mendapatkan rumah, mobil dan kesempatan menjadi PNS," kata Imam.
Imam menambahkan, semua itu dilakukan untuk meningkatkan semangat para atlet untuk mengharumkan nama bangsa di ajang pesta olahraga se-Asia tersebut.
Sebelumnya dalam makan siang dan pengarahan pemantapan prestasi Asian Games 2018 oleh Ketua Dewan Pengarah Panitia Pelaksana Asian Games 2018 Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, disebutkan selain hadiah bagi yang berprestasi, pemerintah juga memfasilitasi pelatihan dan persiapan para atlet.
"Kita siapkan 700 miliar untuk itu. Hanya untuk 8 bulan ke depan, jadi setidak-tidaknya mungkin sekitar 100 miliar untuk satu bulan kita pakai pelatihan-pelatihan itu," kata Wapres.
"Silakan Anda bikin Pelatnas-Pelatnas, harus Pelatnas, mau try out ke negara mana, silakan. Semua akan kita berikan, tapi tentu kita minta komitmen prestasinya," lanjut JK.
Indonesia menargetkan masuk 10 besar dalam perolehan medali emas dalam Asian Games 2018 dengan cabang olahraga unggulan, antara lain angkat besi, atletik, balap sepeda, boling, bridge, bulu tangkis, dayung, jet ski, judo, karate, kano, menembak, panahan, panjat tebing, paralayang, pencak silat, renang, soft-tenis, taekwondo, tinju, voli pantai, dan wushu.
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017