Katarak muncul seperti uban

21 Desember 2017 15:16 WIB
Katarak muncul seperti uban
Bakti Sosial Operasi Katarak Sejumlah warga duduk menunggu seusai menjalani operasi mata katarak saat Bakti Sosial Operasi Mata Katarak gratis di Rumah Sakit Islam (RSI) Sunan Kudus, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (22/7/2017). Kegiatan yang diselenggarakan Arya Noble dengan Dirjen Peradilan Umum Mahkamah Agung RI dan Rumah Sakit Islam Sunan Kudus untuk membantu warga tidak mampu tersebut diikuti 280 warga penderita katarak. (ANTARA/Yusuf Nugroho)

Depok (ANTARA News) - Seiring bertambahnya usia seseorang maka semakin berisiko mengalami katarak, satu gangguan mata yang oleh para ahli kemunculannya disebut seperti uban.

"Katarak sepasti uban Anda. Semua orang pasti terkena, cepat atau lambat. Penyebab utam salah satunya usia," ujar spesialis mata dari JEC @Cinere, Dr. Zeiras Eka Djamal, SpM di Depok, Kamis.

Katarak terjadi bila lensa mata berubah menjadi keruh. Sejumlah gejala yang bisa menjadi pertanda katarak yakni penglihatan menurun, lebih merasa silau terhadap cahaya dan ukuran kacamata yang kerapkali berubah.

"Selain usia, penyakit diabetes, obat-obatan steroid juga bisa menjadi penyebabnya," kata Zeiras.

Walau memang banyak diderita mereka yang berusia lanjut, tak berarti anak-anak terbebas dari gangguan mata ini. Infeksi selama kehamilan bisa menjadi penyebabnya.

"Pada anak biasanya penyebabnya infeksi virus Rubella. Pada anak-anak perkembangan saraf membutuhkan stimulasi. Kalau ada katarak, saraf tidak akan berkembang," kata Zeiras. 

(Baca juga: Kenali tanda katarak seperti yang dialami putra Asri Welas)

Sejumlah upaya seperti pemeriksaan mata berkala, mengonsumsi makanan sehat dan seimbang dan berolahraga rutin menjadi anjuran ahli kesehatan demi bisa membantu memperlambat munculnya katarak. 

(Baca juga: Menkes: warga Indonesia rentan katarak)

Namun, bila sudah terlanjur muncul, Zeiras menyarankan penderita menjalani operasi untuk membantu memulihkan penglihatannya. 

"Operasi peluangnya 98-99 persen, dengan teknologi sekarang. Kalau derajat kataraknya berat dokter menyarankan pasien menjalani operasi," kata Zeiras. 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017