Surabaya (ANTARA News) - Ribuan personel siap mengamankan Kota Surabaya pada masa liburan Natal dan Tahun Baru, setelah dilakukan gelar pasukan di halaman kantor Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya, Kamis.Kami telah berkoordinasi dengan intelijen di tingkat provinsi, nasional, maupun daerah. Kami juga punya Densus 88 yang sejak beberapa waktu lalu telah melakukan deteksi dini tindakan terorisme dan telah melakukan penangkapan-penangkapan."
"Kurang lebih ada sekitar 1.200-an personel yang kami kerahkan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru di Kota Surabaya," ujar Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan kepada wartawan usai memimpin gelar pasukan.
Dia mengatakan, ribuan personel tersebut tak hanya berasal dari Polrestabes Surabaya, melainkan gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Surabaya.
"Selain itu juga kami libatkan komponen masyarakat untuk membantu pengamanan Natal dan Tahun Baru, seperti pramuka dan organisasi masyarakat," katanya.
Ribuan personel gabungan itu akan disebar di sejumlah titik rawan wilayah Kota Surabaya yang telah dipetakan.
Titik-titik rawan tersebut terbagi menjadi kawasan rawan macet, kecelakaan lalu lintas dan kriminalitas.
"Kami bagi personel untuk bersiaga di titik-titik rawan tersebut," ujarnya.
Dia mencontohkan, pada masa liburan panjang Natal dan Tahun Baru, kemacetan di sejumlah titik pasti terjadi dan sejumlah personel akan dikerahkan untuk mengurai kemacetan.
"Begitu juga pada titik-titik yang rawan kecelakaan lalu lintas, sudah kami antisipasi dengan menempatkan personel," ucapnya.
Rudi menambahkan, yang tak kalah pentingnya adalah mengerahkan personel di titik-titik rawan kriminalitas.
"Untuk penjagaan di titik-titik yang rawan kriminalitas ini kami sebar personel di tempat-tempat keramaian, tempat berkumpulnya masyarakat, plaza, mal, dan pertokoan," ucapnya.
Mantan Direktur Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sumatera Selatan ini juga memastikan sejak jauh hari telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya tindak terorisme.
"Kami telah berkoordinasi dengan intelijen di tingkat provinsi, nasional, maupun daerah. Kami juga punya Densus 88 yang sejak beberapa waktu lalu telah melakukan deteksi dini tindakan terorisme dan telah melakukan penangkapan-penangkapan," katanya.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo dan Hanif Nashrullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017