"Totalnya 710 ton benih kangkung yang akan segera diekspor," kata Managing Director PT East West Seed Indonesia Glen Pardede, disela pelepasan ekspor benih kangkung, di areal pabrik, Kabupaten Purwakarta, Jabar, Kamis.
Ia mengatakan, ekspor 710 ton benih kangkung tersebut dilakukan secara bertahap dengan tujuan ekspor Jepang, Myanmar dan Thailand. Untuk tahap awal ekspor benih kangkung sebanyak 50 ton.
Menurut dia, benih kangkung yang diekspor tersebut diproduksi mitra PT Ewindo, yakni petani yang menggarap lahan sekitar 700 hektare.
Ekspor benih sayuran itu, katanya, merupakan salah satu wujud keseriusan Ewindo dalam mendukung pemerintah mewujudkan kemajuan sektor hortikultura.
"Para petani binaan kami tidak hanya diperkenalkan dengan varietas unggul. Tapi juga diperkenalkan teknik budidaya untuk menghasilkan benih berkualitas yang diakui dunia internasional," kata Glen.
Ewindo kini sudah membina sekitar 12.500 petani produksi benih, tersebar di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Ia menyatakan, pada tahun ini Ewindo tidak hanya melakukan ekspor benih kangkung. Selain itu, juga telah diekspor jenis lainnya seperti kacang panjang, paria atau pare, labu dan mentimun.
"Total ekspor hingga akhir tahun ini diperkirakan mencapai 450 ton, atau melebihi target awal sebanyak 200 ton," kata dia seraya menambahkan, negara tujuan ekspor benih sayuran itu ialah Jepang, Singapura, Filipina, Vietnam, Hongkong, India, Myanmar, Malaysia dan Thailand.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono mengapresiasi ekspor 710 ton benih kangkung yang dilakukan Ewindo. Apalagi produsen benih sayuran tropis itu melibatkan kemitraan dengan petani dalam memproduksi benih.
"Ini ekspor terbesar. Jumlahnya mencapai 710 benih kangkung. Jadi ini luar biasa, karena memang nyaris tidak ada yang terpikirkan untuk ekspor benih kangkung," kata dia.
Ia mengatakan, kemitraan perusahaan dengan petani yang saling menguntungkan itu selaras dengan program pemerintah. Ekspor benih sayuran itu juga akan memperluas pasar petani penangkar benih, sekaligus menjadi bukti kalau kualitas benih petani Indonesia, diakui dunia internasional.
"Pola kemitraan perusahaan dengan petani yang dibangun Ewindo cukup bagus. Itu bisa menjadi solusi meningkatkan kesejahteraan petani," kata dia.
Melalui kemitraan itu, produksi benih petani dapat langsung diserap oleh perusahaan dan itu ada kontraknya. Di sisi lain, perusahaan mendapat pasokan secara berkelanjutan.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017