Washington (ANTARA News) - National Aeronautics and Space Administration, lembaga antariksa Amerika Serikat, memilih dua finalis untuk misi robotik miliaran dolar untuk menjelajah sebuah komet dan satelit planet Saturnus, Titan.
“Ini merupakan investigasi yang sangat menggoda, untuk mencari jawaban dari beberapa pertanyaan terbesar di tata surya kita saat ini,” kata seorang administrator madya untuk Direktorat Misi Sains NASA, Thomas Zurbuchen, seperti dikutip dari AFP.
Misi itu, disebut Dragonfly, akan melibatkan pengiriman “pesawat rotor mirip drone yang akan menjelajah kimia prebiotik dan kelayakan puluhan situs untuk dihuni,” kata NASA dalam sebuah keterangan resmi.
Proyek lain akan berkaitan dengan pengembalian sampel dari 67P/Churyumov-Gerasimenko, sebuah komet yang sebelumnya dikunjungi dan dipetakan oleh pesawat antariksa Eropa Rosetta.
Kompetisi ini merupakan bagian dari program News Frontiers, yang juga mengirim pesawat ulang-alik Juno ke orbit di sekitar Jupiter, pesawat New Horizons untuk survei Pluto dan OSIRIS-REx yang diluncurkan tahun lalu untuk mengambil sampel dari asteroid.
Peluncuran oleh para pemenang direncanakan akan berlangsung pada 2020.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017