"Nanti malam yang diperkirakan ada lonjakan volume kendaraan, pihak Jasa Marga akan mengoptimalkan 20 gardu tol di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama untuk melayani kendaraan dari Jakarta dan berkoordinasi dengan Kepolisian untuk melakukan kontraflow mulai dari KM 29 (GT. Cikarang Utama) hingga KM 50. Dengan antisipasi seperti ini saya optimis kita akan siap menerima limpahan kendaraan dari Jakarta," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Hasil pemantauan dari arah Jakarta hingga Gerbang Tol Cikarang Utama terlihat volume kendaraan yang ramai lancar.
"Hasil pemantauan saya dari Jakarta jam 15.00 masih cukup lancar. Ada sedikit hambatan di KM 24A namun itu dalam rangka memindahkan barrier yang menggunakan bahu jalan," katanya.
Dia menambahkan masih ada kendaraan angkutan barang namun muatannya sembako dan BBM karena pihak kepolisian sudah melakukan penghentian kendaraan barang selain Sembako dan BBM.
"Jadi saya lihat kendaraan barang ini sudah sangat berkurang dan kita harapkan kelancaran arus lalu lintas bisa terjaga," katanya.
Lebih lanjut, Budi juga menyampaikan bahwa kepadatan kendaraan juga disebabkan oleh penyempitan ruas jalan.
"Kita tahu bahwa sedang ada pekerjaan jalan tol layang. Itu ada penyempitan di KM 37 yang terletak di tengah jalur, sehingga ada pengurangan lajur dari empat lajur menjadi tiga lajur, sehingga terjadi penyempitan. Nanti Jasa Marga dan Kepolisian akan terus memantau dan akan diberlakukan `contra flow` untuk memecah kepadatan tersebut," ujarnya.
Dia menyebutkan terdapat beberapa skenario selain lawan arus (contra flow), yakni mengeluarkan kendaraan di lokasi yang macet ke jalan arteri lalu masuk lagi di pintu berikutnya atau akan akan tutup sejak dari Jakarta jika kendaraan sudah penuh di tol.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017