• Beranda
  • Berita
  • Kemenhub imbau maskapai kurangi tunda penerbangan

Kemenhub imbau maskapai kurangi tunda penerbangan

24 Desember 2017 18:40 WIB
Kemenhub imbau maskapai kurangi tunda penerbangan
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Sesjen Kemenhub) Sugihardjo. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.)

Kalau tidak bisa dihindari harus menerapkan SOP."

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan mengimbau maskapai penerbangan (airline) mengurangi penundaan terbang (delay) pesawat, terutama pada saat-saat musim puncak liburan dengan menerapkan prosedur standar operasi (SOP).

"Seharusnya airline mengurangi delay. Kalau tidak bisa dihindari harus menerapkan SOP," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Sesjen Kemenhub) Sugihardjo ketika meninjau Pos Komando Angkutan Natal dan Tahun Baru di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Minggu.

Prosedur yang dimaksud, menurut dia, yakni harus menyampaikan informasi kepada penumpang mengenai penyebab penundaan terbang, kemudian memberikan kompensasi kepada para penumpang.

Terkait penundaan penerbangan tersebut, dia menilai, hal itu telah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub), bahkan menjadi salah satu penilaian kinerja perusahaan penerbangan.

Sesjen Kemenhub sebelumnya melakukan peninjauan ke Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, guna mengetahui kedatangan kapal penumpang dan fasilitas yang disiapkan PT Pelindo I.

Pada kesempatan itu, ia memuji fasilitas untuk penumpang di Pelabuhan Belawan yang dinilai tidak kalah dengan bandar udara, seperti kenyaman ruangan dilengkapi alat pengatur suhu, ruang tunggu juga nyaman dilengkapi fasilitas ke kapal menggunakan garbarata, sehingga tidak menggunakan tangga langsung ke kapal.

Terkait jumlah penumpang kapal saat Natal dan Tahun Baru, menurut dia, untuk Medan yang paling banyak dengan tujuan Batam dengan Kapal Kelud berjumlah 3.164 orang.

Berkaitan dengan prospek angkutan kapal, dia mengakui dengan tingkat ekonomi masyarakat yang mulai meningkat membuatnya memilih perjalanan jarak jauh beralih menggunakan pesawat.

"Seperti dulu Medan-Jakarta sudah mulai berkurang paling sekarang Medan ke Batam, juga dari Belawan-Penang dulu ada kapal sekarang kalah dengan pesawat, tetapi untuk rute jarak dekat barangkali juga bisa dikembangkan, seperti di Batam dan sekitarnya," katanya.

Saat meninjau Bandar Udara Kuala Namu Deli Serdang, Sumatera Utara, ia mengatakan, untuk pergerakan angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018  jumlah penumpang maupun jumlah pesawat yang dioperasikan jauh lebih besar dibanding Angkutan Lebaran 2017.

"Di sini banyak yang melakukan libur Natalan, dan dibanding tahun lalu untuk angkutan Natalnya sudah naik 10 persen," katanya.

Dikatakanya, pihak Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan telah melakukan rampcheck terhadap seluruh pesawat yang akan dioperasikan selama angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 sampai saat ini sebanyak 68 pesawat untuk Bandara Kualanamu, sedangkan wilayah Sumatera Utara ada 224 pesawat.

Sedangkan, ia mengemukakan, untuk angkutan kereta api di Medan  jumlah penumpang kelas ekonomi pada angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 muatannya sampai 150 persen.

"Dari sisi lokomotif sementara cukup, tapi rangkaiannya hanya empat kereta sehingga jika dalam satu rangkaian ditambahkan dua rangkaian menjadi enam rangkaian maka itu sudah meningkatkan kapasitas 50 persen dan ini sudah cukup membantu, hanya memang stok KA kelas ekonomi seperti itu tidak tersedia di sini," katanya menambahkan.

Pewarta: Subagyo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017