Sekitar 500 polisi ikut dalam gerakan serentak di ibu kota Turki dan banyak dari mereka yang ditahan adalah warga negara asing, kata kantor berita kelolaan pemerintah Turki, Anadolu seperti dikutip Reuters.
Laporan tersebut mengatakan bahwa jaksa mengeluarkan perintah penangkapan atas 46 orang dan barang disita dalam gerakan tersebut menunjukkan bahwa beberapa terduga menyiapkan serangan pada malam tahun baru mendatang.
Pada perayaan tahun baru tahun lalu, seorang pria dengan senapan serbu menembak 39 orang hingga tewas di klab malam di kota terbesar Turki, Istanbul. Korban di antaranya adalah warga Turki dan wisatawan dari beberapa negara Arab, India dan Kanada.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas penembakan itu, satu dari serangkaian serangan yang diyakini dilakukan oleh kelompok ekstremis dan juga oleh pemberontak Kurdi di Turki dalam beberapa tahun belakangan. Proses pengadilan terhadap mereka yang diduga terlibat dalam serangan klub malam itu, telah dimulai pada bulan ini.
Turki akan menambahkan jumlah polisi di Istanbul hingga dua kali lipat menjadi 37.000 anggota dan membatalkan atau melarang perayaan umum di distrik utama kota itu pada malam tahun baru nanti untuk alasan keamanan, kata pejabat setempat.
(Uu.Aulia/KR-AMQ)
Pewarta: Auliya Muttaqin
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017