• Beranda
  • Berita
  • Pemindahan chattra Candi Borobudur tidak masalah

Pemindahan chattra Candi Borobudur tidak masalah

30 Desember 2017 21:09 WIB
Pemindahan chattra Candi Borobudur tidak masalah
Dokumentasi sejumlah Biksu melakukan Pradaksina mengelilingi candi Borobudur pada puncak perayaan Tri Suci Waisak 2561/2017, di komplek Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (11/5/2017). Perayaan Tri Suci Waisak tahun ini mengusung tema "Tingkatkan Kesadaran Menjadi Kebijaksanan". (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

... banyak pihak terutama tokoh-tokoh agama Buddha, tidak hanya Indonesia tetapi tokoh agama internasional meminta supaya chattra itu dikembalikan, semakin cepat semakin baik...

Magelang, Jawa Tengah (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyatakan, pemindahan atau pemasangan kembali chattra Candi Borobudur ke puncak stupa Borobudur tidak masalah.

"Mengenai rencana pemindahan atau pengalihan chattra, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah tidak ada masalah, tinggal diangkat secara teknis segera ditindaklanjuti," katanya, usai menghadiri "Borobudur Cultural Feast 2017" di halaman parkir Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Selama ini chattra, yang merupakan bagian puncak Candi Borobudur, tersimpan di Museum Karmawibangga, di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur.

Dia meminta pemasangan kembali chattra itu agar dikonsultasikan dengan pihak-pihak yang memahami betul benda istimewa itu.

Ia berpesan agar dilakukan dengan hati-hati, mengingat nilai-nilai keagamaan yang terkait dengan chattra itu, ada ritusnya, ada ritualnya, ada makna di baliknya.

"Jangan sampai nanti disalahpahami berbagai pihak. Niat baik belum tentu hasilnya baik kalau tidak dilakukan secara baik juga," katanya.

Dia meminta agar pemasangannya diatur secara baik, sebagai bagian tidak terpisahkan dari inti Candi Borobudur.

"Memang banyak pihak terutama tokoh-tokoh agama Buddha, tidak hanya Indonesia tetapi tokoh agama internasional meminta supaya chattra itu dikembalikan, semakin cepat semakin baik," katanya.

Arkeolog yang juga mantan Kepala Balai Konservasi Borobudur, Marsis Sutopo, mengatakan di beberapa negara seperti India dan Myanmar masih banyak bentuk-bentuk chattra.

Ia mengatakan saat Candi Borobudur dipugar Van Erp sekitar pada 1907-1911, ditemukan sisa-sisa batu yang diyakini bagian dari chattra. Kemudian batuan itu oleh Van Erp direkonstruksi dan dipasang, tetapi karena ragu-ragu lalu dibongkar lagi kemudian diletakkan di museum.

Marsis menuturkan untuk mengembalikan chattra perlu dilakukan kajian lebih mendalam, tidak bisa asal pasang atau asal rekonstruksi.

Selain itu, katanya Candi Borobudur adalah warisan dunia sehingga ada hal yang perlu dijaga, seperti integritas dan keasliannya.

"Kalau mau pasang chattra kembali, harus dilakukan penelitian yang lebih mendalam, jangan sampai salah pasang atau salah rekonstruksi," katanya.

Menurut dia perlu memperhatikan cara pemasangannya, kalau hal itu memenuhi prinsip pemugaran, maka secara teknisnya juga harus terpenuhi supaya nanti aman bagi pengunjung. 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017