"Jalur Cinomati tetap kami buka karena kalau kami tutup, bus-bus atau kendaraan wisatawan yang kami arahkan kembali ke Imogiri atau Patuk akan rugi waktu," kata Kepala Polres (Kapolres) Bantul AKBP Imam Kabut Sariadi di Bantul, Senin.
Menurut dia, jalur Cinomati yang terletak di perbatasan Kecamatan Pleret dan Dlingo (kawasan yang terdapat objek wisata Mangunan) menjadi salah satu jalur wisata menuju ke beberapa objek wisata Mangunan Dlingo dari arah Pleret.
Namun Kapolres tidak menyarankan jalur tersebut dilewati kendaraan wisatawan terutama bus pariwisata besar karena kondisi jalan yang tidak mendukung sehingga diarahkan melewati simpang tiga Patuk (Gunung Kidul) ke selatan.
"Selain rugi waktu (jika jalur Cinomati ditutup), juga rugi tempat karena memang mereka (wisatawan) ingin cepat sampai," katanya.
Meski begitu, lanjut Kapolres, jajarannya bersama dengan instansi terkait menempatkan personel ldi kawasan jalur Cinomati untuk mencegah kejadian tidak diinginkan terkait lalu lintas dan pengamanan jalur tersebut.
"Kami siapkan personel dan juga dibantu para relawan yang bersedia membantu mendorong-dorong kendaraan, termasuk tim ganjel ban dan lain-lain, supaya mereka tidak kesulitan melewati jalur," kata Kapolres.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul Aris Suharyanta mengatakan ada kemungkinan menutup jalur Cinomati untuk wisatawan yang ke arah Dlingo, akan tetapi kebijakan penutupan itu harus ada koordinasi dengan Polres setempat.
"Untuk Cinomati, kami masih berkoordinasi dengan Polres kalau diperlukan ya kami tutup, kemungkinan kami tutup itu ada karena daripada membahayakan, tapi kami tidak bisa serta merta mengambil langkah sendiri," katanya.
Namun demikian, menurut dia, saat ini jalur Cinomati tidak ditutup untuk arus lalu lintas wisatawan, hanya saja wisatawan ke Mangunan diimbau tidak lewat jalur tersebut, melainkan lewat Imogiri atau Piyungan naik ke Patuk dan ke selatan.
Pewarta: H. Sidik
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018