Sumatera Selatan kekurangan guru yang akut

2 Januari 2018 16:24 WIB
Sumatera Selatan kekurangan guru yang akut
Hari Pertama Masuk Sekolah Siswa Sekolah Dasar dan wali murid pengantar mendengarkan instruksi guru pada hari pertama masuk sekolah di Sekolah Dasar 245 Palembang, Sumsel, Senin (17/7/2017). Hampir seluruh sekolah di Kota Palembang memulai tahun ajaran baru 2017-2018 pada Senin (17/7/2017). (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Palembang (ANTARA News) - Kekurangan guru SMA dan SMK di Sumatera Selatan pada 2018 sudah dalam kondisi darurat sehingga sangat mendesak untuk diatasi, kata Kepala Dinas Pendidikan Sumatera selatan Widodo, di Palembang, Selasa.

"Kondisi moratorium rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak 2014 dan banyaknya tenaga pengajar pensiun dalam beberapa tahun terakhir membuat provinsi ini kekurangan guru PNS/ASN,"  sambung dia.

Dia menyebut angka 1.600 orang untuk jumlah  kekurangan guru SMA/SMK di provinsi ini.

Krisis guru ini membuat kegiatan belajar mengajar di SMA/SMK di 17 kabupaten dan kota dalam provinsi ini tidak berjalan maksimal, kata dia.

Provinsi ini bergegas mendata dan memetakan kebutuhan guru PNS di masing-masing daerah, untuk menjadi bahan usulan kepada pemerintah pusat untuk membuka seleksi penerimaan guru PNS bagi mellaui jalur umum dan pengangkatan guru honorer.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, dalam kondisi keterbatasan jumlah guru PNS, tenaga pengajar berstatus honorer memiliki peran besar dalam mendukung kegiatan belajar mengajar.

Jasa guru honorer yang bersedia dibayar seadanya menutupi kekurangan guru terutama di daerah terpencil perlu menjadi perhatian dan pertimbangan untuk diberikan penghargaan berupa pengangkatan sebagai PNS agar bisa bekerja lebih semangat lagi mencetak SDM berkualitas serta memiliki daya saing global, kata Widodo.

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018