Fethullah Gulen, yang bermukim di Amerika Serikat (AS), dituduh pihak Pemerintah Turki di bawah Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai dalang percobaan kudeta militer yang gagal pada Juli 2016.
Gerakan tersebut dipusatkan di Provinsi Konya, Turki tengah, dibarengi dengan upaya polisi melakukan serangan serentak di 27 provinsi lain, demikian laporan kantor berita resmi Turki (Anadolu).
Dua belas dari 70 tersangka sebelumnya dikeluarkan dari angkatan bersenjata Turki.
Gerakan kepolisian menahan tersangka, yang dituduh memiliki hubungan dengan Fethullah Gulen, dilakukan sejak kudeta gagal pada 15 Juli 2016, walau Gulen membantah terlibat dalam peristiwa tersebut.
Sejak saat itu lebih dari 50.000 orang, termasuk ribuan petugas keamanan dan pegawai negeri sipil, dipenjara dan menunggu keputusan pengadilan, serta sekitar 150.000 orang dicopot atau diberhentikan dari pekerjaan mereka.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) mengatakan bahwa tindakan keras tersebut merupakan upaya pemerintah dalam memanfaatkan keadaan untuk memberengus perbedaan pendapat, demikian laporan kantor berita Reuters.
Pemerintah Turki mengatakan bahwa langkah tersebut diperlukan mengingat ancaman besar keamanan dihadapi Turki sejak kudeta gagal itu, yang menewaskan 250 orang.
Pewarta: Administrator
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018