Berlin (ANTARA News) - Pejabat kota Nuremberg di Jerman selatan, Ahad, menyatakan virus flu unggas telah ditemukan di delapan bangkai burung yang mati dan ditemukan di negara bagian Bavaria, kasus pertama yang dikonfirmasi di Jerman tahun ini.
Dua bangkai burung lagi sedang dianalisis untuk mengetahui apakah keduanya juga berisi virus flu unggas H5N1, kata wanita juru bicara kota itu.
"Kota Nuremberg dan Kantor Dertemen Hewan untuk wilayah Fuerth telah menetapkan zona karantina di daerah yang terpengaruh dan akan terus mengawasi kegiatan di sekitar Nuremberg," kata pemerintah kota tersebut dalam suatu pernyataan.
Bangkai burung itu telah dikirim ke satu laboratorium nasional untuk memastikan apakah virus tersebut adalah rangkaian virus H5N1, yang sangat mudah menular, katanya.
Di antara bangkai yang ditemukan di dua danau di dekat Nuremberg adalah soang, itik dan angsa, katanya.
Tahun lalu, sebanyak 13 negara anggota Uni Eropa telah mengkonfirmasi kasus flu unggas --Jerman, Austria, Denmark, Italia, Yunani, Inggris, Republik Ceko, Polandia, Slowakia, Slovenia, Swedia, Perancis dan Hongaria.
Dokter hewan di Republik Ceko mulai memilah beberapa ribu ayam kalkun di satu peternakan pekan lalu, setelah pemeriksaan mengkonfirmasi wabah pertama jenis flu unggas mematikan pada unggas di negeri itu.
Flu unggas telah menyebar ke seluruh Asia Tenggara, dan menewaskan dua orang di Vietnam bulan ini, korban jiwa pertama di negeri tersebut sejak 2005.
Secara global, virus H5N1 telah menewaskan hampir 200 orang dari sebanyak 300 kasus yang diketahui, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tak satu korban pun berasal dari Eropa.
Ratusan juta burung telah mati atau disembelih akibat terinfeksi virus tersebut, demikian laporan Reuters. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007