Beijing (ANTARA News) - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Kota Terlarang di Beijing pada Selasa, sebelum pelaksanaan perjanjian bisnis dan perundingan dengan Presiden China Xi Jinping.
Macron, yang memposisikan dirinya sebagai suara utama Uni Eropa, datang ke Beijing untuk mendiskusikan agenda ambisius dengan Xi, pemimpin China paling berpengaruh dalam dekade terakhir.
Kedua presiden diperkirakan akan menyaksikan penandatanganan sekitar 50 perjanjian, termasuk di sektor strategis utama energi nuklir dan kedirgantaraan, lapor AFP.
Menjelang upacara tersebut, retailer online Tiongkok JD.com mengumumkan rencana untuk menjual barang-barang Prancis senilai dua miliar euro kepada konsumen China dalam dua tahun ke depan � termasuk anggur mahal dan konyak � serta membelanjakan 100 juta euro untuk produk industri Prancis.
Dalam sebuah pidato pada Senin, Macron mendesak UE agar berpartisipasi dalam proyek infrastruktur Jalan Sutra yang dibanggakan Xi senilai satu triliun dolar AS, meskipun ada keraguan, walaupun dia memperingatkan bahwa inisiatif itu jangan sampai menciptakan "hegemoni baru". (mu)
Pewarta: Antara
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018