Angin kencang menyebabkan beberapa pohon tumbang dan menyebabkan rumah rusak.
Salah satu titik pohon tumbang di Pasar Playen menyebabkan jalan provinsi menuju kawasan pantai tertutup.
Salah satu pedagang pasar, Endro di Gunung Kidul mengatakan hujan tidak begitu deras tetapi angin kencang menyebakan pohon tumbang.
"Beruntung pohon tumbang ke timur kalau ke barat bisa merusak kios," katanya.
Di Desa Ngunut, sejumlah rumah mengalami kerusakan. Balai Padukuhan Ngunut Tengah rusak karena roboh tidak kuat menahan hembusan angin.
Salah seorang warga Gunadi, mengungkapkan, rumahnya tertimpa lima pohon sekaligus sehingga mengakibatkan bagian teras mengalami kerusakan cukup parah. "Sebelum kejadian saya berada di dalam rumah mendengar suara angin kencang dan terdengar suara banturan benda keras `brak`. Ternyata rumah saya tertimpa lima pohon," katanya.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Sutaryono mengaku sudah ceking lokasi. Tim Reaksi Cepat (TRC) sudah melakukan penyisiran bersama dengan instansi yang lain untuk melakukan evakuasi.
"Data kerusakan masih bergerak, sejauh ini lokasi terdampak angin kencang wilayah Kecamatan Wonosari dan Kecamatan Playen," kata Sutaryono.
Ia mengatakan dari Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) musim penghujan pada Oktober 2017 hingga 2018 ini diperkirakan akan terjadi hingga Februari atau Maret 2018 mendatang. Sedangkan untuk puncak musim penghujan diperkirakan terjadi pada Januari 2018.
Dengan intensitas hujan yang tinggi dan sering semacam ini, Sutaryono memaparkan bahwa potensi bencana yang akan kembali terjadi cukup besar.
"Kami mengimbau warga selalu waspada," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018