Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo yang dikonfirmasi Antara di Kupang, Kamis, mengatakan, dari analisa streamline (prakiraan angin lapisan 3000 feet), hujan terjadi hampir di seluruh wilayah NTT akibat adanya tekanan rendah dengan tekanan udara di sekitar Low 1001 hpa.
"Hari ini, Kamis (11/1), status meningkat menjadi Tropical depresi dengan tekanan 989 hpa di pusat Tropical depresi, bergerak menjauh dari wilayah NTT ke arah selatan," katanya menjelaskan.
Dia mengatakan, pusat low atau tekanan rendah terdapat di sebelah barat laut Australia, angin dari arah barat bertiup menuju arah tekanan rendah di wilayah tersebut.
Untuk wilayah NTT, kata dia, merupakan tempat belokan angin ke arah tekanan rendah, akibatnya terjadi pelambatan kecepatan angin.
Kondisi ini menyebabkan terjadi konvergensi, dan berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga deras.
"Prospek cuaca hari ini, cuaca berawan berpotensi terjadi hujan ringan dan hujan lokal dan angin kencang akan terjadi di beberapa wilayah di NTT," katanya.
Wilayah-wilayah itu antara lain Pulau Rote, Sabu, Flores, Sumba bagian Barat serta Kota Kupang dan sekitarnya, katanya.
Mengenai gelombang, dia mengatakan cuaca di wilayah perairan masih cukup rawan dengan prakiraan gelombang berkisar 2,5-3,5 meter.
Menurut dia, gelombang setinggi 3,5 meter berpotensi terjadi di Samudera Hindia Selatan NTT.
Sementara gelombang setinggi tiga meter berpotensi terjadi di perairan Laut Sawu, Laut Timor Selatan Nusa Tenggara Timur dan perairan Selatan Pulau Sumba.
Gelombang setinggi 2,5 meter juga berpotensi terjadi di Selat Sumba, perairan Selatan Kupang dan perairan laut Pulau Rote.
Tinggi gelombang ini bisa dua kali lipat dari prakiraan saat ini, katanya menjelaskan.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018