• Beranda
  • Berita
  • Empat pengungsi Rohingya tewas dalam kebakaran di kamp Bangladesh

Empat pengungsi Rohingya tewas dalam kebakaran di kamp Bangladesh

13 Januari 2018 12:49 WIB
Empat pengungsi Rohingya tewas dalam kebakaran di kamp Bangladesh
Arsip Foto. Tempat penampungan sementara menutupi bukit di kamp pengungsi Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, Selasa (7/11/2017). (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Cox's Bazar (ANTARA News) - Seorang perempuan Rohingya dan tiga anak meninggal dunia ketika api melalap tenda penampungan mereka di sebuah kamp Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Bangladesh.

Polisi dan petugas Bulan Sabit Merah mengatakan sebuah lilin memicu kebakaran yang terjadi Kamis malam di sebuah kamp transit untuk pengungsi di desa perbatasan Ghumdum.

"Tujuh orang terbakar parah. Mereka dipindahkan ke sebuah rumah sakit lapangan Bulan Sabit Merah tempat dua orang meninggal tadi malam, dan dua lagi meninggal pagi ini," kata Ikram Elahi Chowdhury, kepala regional Masyarakat Bulan Sabit Merah Bangladesh pada Jumat (12/1) kepada AFP.

Korban baru tiba dari Myanmar sepekan lalu dan menunggu di pusat transit untuk dipindahkan ke kamp pengungsi di distrik Cox's Bazar.

Joseph Tripura, juru bicara untuk badan pengungsi PBB UNHCR, mengatakan investigasi insiden kebakaran itu sudah dimulai.

"Kami bekerja sama dengan otoritas Bangladesh untuk menentukan bagaimana kebakaran itu bermula dan bagaimana tragedi seperti ini bisa dicegah di masa mendatang," katanya dalam sebuah pernyataan.

Lebih dari 650.000 Rohingya berdatangan ke Bangladesh sejak 25 Agustus sejak pasukan keamanan Myanmar melancarkan operasi penumpasan yang disebut PBB dan pejabat Amerika Serikat sebagai pembersihan etnis di negara bagian Rakhine.

Banyak pengungsi memulai dari pusat-pusat transit yang dibangun di sepanjang perbatasan Bangladesh-Myanmar sebelum mereka dibawa ke kamp pengungsi utama di Cox's Bazar.

Para petugas bantuan sudah memperingatkan bahwa tenda-tenda rapuh serta bambu dan terpal yang digunakan untuk membangun rumah penampung pengungsi rawan terbakar.(mu)



Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018