Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dalam sambutannya pada acara peluncuran UHC DKI Jakarta di Puskesmas Ciracas Jakarta Timur, Senin, mengatakan jumlah kepesertaan naik dari sebelumnya pada Desember 2017 baru mencapai 82 persen warga DKI Jakarta yang terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
"Akhir tahun lalu masih ada 18 persen penduduk Jakarta belum terdaftar sebagai peserta JKN. Sampai hari ini sudah 95 persen datanya yang masuk menjadi peserta," kata Sandiaga.
Kepesertaan JKN-KIS warga DKI Jakarta tersebut berkat integrasi dari program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ke JKN-KIS yang dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Berdasarkan padanan data BPJS Kesehatan dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI pada November 2017 tercatat baru 8,1 juta atau 78,78 persen penduduk DKI Jakarta yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
Pada awal tahun 2018 telah dilakukan penambahan jumlah peserta di Kecamatan Ciracas Jakarta Timur sebanyak 33.270 jiwa dan aktif semenjak Januari 2018.
Selanjutnya terhitung bulan Februari 2018 akan dilakukan penambahan peserta sebanyak 1.704.249 jiwa untuk seluruh wilayah DKI Jakarta.
Syarat suatu daerah disebut telah mencapai cakupan kesehatan semesta atau UHC ialah di mana 95 persen penduduknya telah tercakupi oleh JKN.
Namun Sandiaga ke depannya menginginkan 100 persen warga DKI Jakarta terlindungi oleh asuransi kesehatan sosial JKN-KIS.
Dia meminta cakupan kesehatan semesta bisa dicapai mulai dari tingkat kelurahan. "Ke depan saya ingin lebih baik lagi pelayanan kesehatan. Kita membawa ini sampai level kelurahan. Semua lurah tolong dukung untuk capai UHC," kata Sandi.
Khusus di wilayah DKI Jakarta, BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 653 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 141 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018