"Kami berharap dalam waktu dekat artefak Multatuli itu sudah berada di Tanah Air," kata Bupati Lebak Iti Octavi saat meninjau Gedung Museum Multatuli di Rangkasbitung, Senin.
Selama ini, Gedung Museum Multatuli terus dilakukan pembenahan dan penataan agar memiliki daya tarik.
Diperkirakan pengunjung wisatawan domestik hingga mancanegara akan ramai memadati kawasam Gedung Museum Multatuli yang lokasinya di depan Kantor Bupati Lebak.
Bahkan, pembangunan replika patung Multatuli atau Eduard Douwes Dekker hampir selesai dan dipastikan bulan depan sudah rampung.
Gedung Museum Multatuli akan mendatangkan 34 artefak dari Belanda yang original maupun replika.
Artefak yang akan dipamerkan pada museum Multatuli diantaranya biografi, novel Max Havelaar edisi pertama bahasa Perancis tahun 1876, Peta Replika dan lainnya.
Selain itu juga akan dipamerkan buku zaman kerajaan dan Saija-Adinda," katanya.
Menurut Bupati, Gedung Museum Multatuli dibangun dengan interior yang menyenangkan pengunjung dengan mengedepankan nilai estetika.
Gedung Museum Mulatutli itu bekas Kantor Kewedanan dan peninggalan Belanda sehingga memiliki nuansa tersendiri bagi wisatawan.
"Kami yakin Museum Multatuli bisa mendunia jika artefak dari Belanda didatangkan ke sini karena sebagai sejarah dan budaya Kabupaten Lebak tempo dulu," katanya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018